Fotokita - Berita Foto Dengan Fakta Sebenarnya

Foto Paru-paru Perokok Selama 30 Tahun Itu Bikin Warganet Bergidik. Akhirnya, Dokter Batalkan Lakukan Hal Ini

Kamis, 21 November 2019 | 14:14
Inilah Wujud Paru-Paru Milik Seorang Perokok Aktif Yang menghabiskan Satu Pak Rokok Sehari dalam 30 Tahun
freepik.com

Inilah Wujud Paru-Paru Milik Seorang Perokok Aktif Yang menghabiskan Satu Pak Rokok Sehari dalam 30 Tahun

Fotokita.net-Netizen terkejut dengan kondisi paru-paru sementara yang lain menandai teman-teman mereka untuk memperingatkan mereka tentang bahaya merokok.

Menurut sebuah studi tahun 2018 oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, 26,6 persen populasi negara di atas usia 15 tahun adalah perokok.

Pada 2017, Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa penggunaan tembakau di seluruh dunia menyebabkan 7 juta kematian per tahun.

Baca Juga: Pantas Saja Bisa Ubah Vonis Hukuman Mati, Gembong Narkoba Ini Punya Harta yang Nilainya Bikin Polisi Pusing Menghitung. Uang Rokok dan Makannya Selama Dipenjara Senilai Gaji Direktur!

Bila Anda seorang perokok aktif, Anda mungkin ingin berhenti merokok setelah membaca artikel dan melihat foto oaru-paru perokok di bawah ini.

Gambar terbaru dari paru-paru seorang perokok telah beredar di media sosial dan itu terlihat sangat mengejutkan.

Melansir dariMirror(18/11/2019), insiden itu terjadi di Rumah Sakit Rakyat Wuxi di Jiangsu, China.

Dokter Chen Jingyu dan tim transplantasi seharusnyamengambil paru-paru untuk disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan, tetapi setelah mereka melihat paru-paru, mereka memutuskan untuk menolaknya.

Video tim yangmengambil paru-paru telah ditonton lebih dari 25 juta kali.

Pendonor itu diyakini adalah pria berusia 52 tahun yang telah menjadi perokok berat selama 30 tahun dan dia sering merokok sebungkus sehari.

Dia dinyatakan mati otak dan ingin menyumbangkan organnyakepada mereka yang membutuhkan.

Namun, bukannya warnamerah muda sehat yang diharapkan, petugas medis terkejut menemukan bahwa paru-parusudah berwarna hitam akibat efek daritar yang telah ia hirup selama ini.

Baca Juga: Cuma di Indonesia, Kabut Asap Bikin Polusi Udara Makin Berbahaya, Orang Ini Justru Naik Sepeda Motor Sambil Merokok dan Tak Kenakan Masker. Lihat Fotonya...

Paru-paru perokok aktif.
Mirror

Paru-paru perokok aktif.

Mereka menyadari bahwa paru-paru tidak dapat digunakan, meskipun tes awal menunjukkan bahwa paru-paru berfungsi dengan baik.

Dokter mengatakan bahwa paru-paru itu memiliki masalah seperti kalsifikasi paru-paru, penyakit paru-paru bulosa, dan emfisema paru sebagai akibat dari merokok selama tiga dekade, sehinggapatu-paru tidak cocok untuk disumbangkan.

Dokter Chen menulis postingannya di Facebook menggunakan tagar "jieyan" yang bila diterjemahkan berarti "berhenti merokok".

Dokter Chen berkata, "Banyak perokok di negara ini memiliki paru-paru yang terlihat seperti ini."

"Tim kami memutuskan untuk menolak paru-paru ini untuk transplantasi."

Baca Juga: Di Pulau Papua Suku Pedalaman Ini Pernah Menggelar Ritual Merokok Mayat Leluhur. Lihat Bukti Fotonya!

"Jika Anda seorang perokok berat, paru-paru Anda mungkin tidak akan diterima bahkan jika Anda memilih untuk menyumbangkannya setelah kematian."

"Lihatlah paru-paru ini - apakah Anda masih memiliki keberanian untuk merokok?"

Dokter Chenmengatakan kepada media setempat bahwa pria itu belum melakukan CT scan sebelum kematiannya.

"Dia dinyatakan mati otak, dan paru-parunya disumbangkan segera setelah itu."

"Tes indeks oksigenasi awal baik-baik saja, tetapi ketika kami mengambil organ, kami menyadari bahwa kami tidak akan dapat menggunakannya."

Mirror

Paru-paru perokok.

"Kami orang China suka merokok."

"Tidak praktis mengatakan bahwa kita tidak akan menerima paru-paru semua perokok, tetapi ada standar yang ketat."

"Ini termasuk paru-paru di bawah 60 tahun pada pasien yang baru saja dinyatakan meninggal secara medis; infeksi ringan di paru-paru dan rontgen dada yang relatif bersih juga dapat diterima."

"Jika kondisi di atas terpenuhi, kami akan mempertimbangkan transplantasi paru-paru," tambahnya.

(Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Tag

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma