Berbeda dengan Korea Utara yang Selalu Dikucilkan AS, Pemimpin Negara Ini Justru Dapat Dukungan Amerika Meskipun Terang-terangan Lakukan Pelanggaran HAM Berat. Apa Penyebabnya?

Minggu, 17 November 2019 | 09:13
AFP

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dalam sebuah pertemuan di wilayah keamanan bersama (JSA) Panmunjom di zona demiliterisasi (DMZ) Korea, Minggu (30/6/2019). Kedatangan Trump ke zona demiliterisasi Korea awalnya diagendakan untuk pertemuan dengan Pre

Fotokita.net-Amerika Serikat selalu saja penasaran dengan isi dalam negara Korea Utara. Dengan menganut paham Sosialis, yang lebih ke arah Rusia, Amerika ingin bisa mengendalikan pemimpin negara itu agar dapat membendung laju pengaruh paham pesaingnya.

Dalam sejarahnya, Amerika pun pernah mendukung saudara Korea Utara yang ada di bagian selatan dalam konflik berdarah di antara keduanya: Perang Korea.

Sebagai negara pemenang Perang Dunia II, Amerika bertindak sebagai polisi dunia. Negara adidaya itu mengawasi politik dunia. Korea Utara yang kerap mengadakan percobaan bom nuklir harus terima getahnya: dikucilkan oleh Amerika dan sekutunya lewat embargo ekonomi.

Korea Utara punya pemimpin dengan kekuasaan yang absolut. Untuk melanggengkan kekuasaannya, ia bertindak tanpa kenal belas kasihan. Dialah, Kim Jong Un.

Baca Juga: Korea Utara Punya Kim Jong Un yang Dikenal Bengis, Negara Ini Dipimpin Oleh Diktator yang Enggak Kenal Belas Kasihan: Tembaki Kemaluan dan Jantung Pembangkangnya

Dalam berbargai berita, Kim Jong Un kerap menghukum para penentangnya dengan cara yang kejam dan sadis. Dia tak pernah mengeluarkan amnesti bagi para pembelot yang tertangkap.

Rupanya bukan hanya Kim Jong Un yang diketahui bertindak semena-mena para penentang kebijakannya. Pemimpin Korea Utara itu kerap bertindak di luar batas hak asasi manusia saat menghukum para pembangkang.

Dengan tindakannya yang sadis itu, Kim Jong Un kerap dicapdicap sebagai psikopat karena sikapnya tenang sementara menjatuhi hukuman bagi penentangnya.

Beberapa waktu lalu, Kim Jong Un menjatuhi hukuman mati pada jenderal yang dituduh melakukan kudeta dengan melemparkannya ke dalam tangki berisi ratusan piranha.

Kabarnya, sebelum dimasukkan dalam tong berisi ikan ganas itu, lengan sang jenderal dipotong terlebih dahulu.

Baca Juga: Biarpun Punya Kekuasaan yang Sangat Sulit Digulingkan, Begini Skenarionya Kalau Kim Jong Un Harus Lengser Mendadak

Express
Express

Donald Trump dan Kim Jong un telah bertemu tiga kali

Memang sadis, namun jika dirunut sejarahnya, label manusia terkejam bukan hanya milik Kim Jong Un.

Mengutip biography.com, Selasa (1/10/2019) masyarakat Indonesia kebanyakan masih belum tahu seorang diktator bernama Augusto José Ramón Pinochet Ugarte atau biasa dikenal dengan Augusto Pinochet.

Pinochet lahir pada 25 November 1915 di Chile.

Pinochet lahir dari keluarga yang amat membenci segala bentuk ideologi kiri macam Komunis Sosialis.

Kolase Mirror.co.uk , Listverse.com
Kolase Mirror.co.uk , Listverse.com

Kim Jong Un (kiri) Augusto Pinochet (kanan)

Ketika beranjak dewasa ia masuk kemiliteran Chile dan karirnya menanjak dengan cepat.

Karir militer cemerlangnya ini lantas dimanfaatkan oleh Amerika Serikat (AS) yang ingin menggulingkan pemerintahan Komunis Chile pimpinan Presiden Salvador Allende.

AS melalui CIA lantas membuat operasi kudeta Salvador Allende dengan menyuplai berbagai macam kebutuhan militer bagi Pinochet.

Baca Juga: Tak Ada Kebebasan Beragama, Kim Jong Un Senang Hati Lakukan Hal Ini Jika Rakyat Korea Utara Tak Hormati Dirinya Sebagai Tuhan yang Hidup

www.soychile.cl via Sosok.ID
www.soychile.cl via Sosok.ID

Augusto Pinochet

Pinochet lantas membentuk sebuah grup pasukan khusus yang dijuluki Caravan of Death.

Tugas dari pasukan ini layaknya Tjakrabirawa G30S/PKI, yakni membunuhi semua lawan politik Pinochet dan sebagai inti kekuatan kudeta terhadap Presiden Salvador Allende yang baru saja mengangkatnya sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Darat Chile.

11 September 1973, Pinochet memerintahkan pasukan kematiannya ini beraksi.

Pemerintahan Allende tumbang, tercatat Caravan of Death menewaskan total 97 lawan politik Pinochet termasuk menghabisi Salvador Allende.

Dengan dukungan AS di belakangnya, Junta Militer Chile lantas mengangkat Pinochet sebagai pemimpin baru alias diktator.

Setelah naik ke tampuk kekuasaan, Pinochet menyiksa kaum kiri, sosialis, dan kritikus politik, yang mengakibatkan eksekusi terhadap sekitar 1200 hingga 3200 orang,[9] menahan setidaknya 80.000 orang dan menyiksa puluhan ribu orang lainnya.

Baca Juga: Teka Teki Anak Kim Jong Un dan Ri Sol Ju, Akhirnya Orang Amerika Ini Bilang Dirinya Pernah Gendong Keturunan Pemimpin Korea Utara Itu

Salah satu anak buah Pinochet yang melaksanakan misi kudeta yakni Jenderal Joaquin Lagos menjelaskan bagaimana kekejaman diktator itu terhadap rakyatnya.

"Saya malu melihat mereka. Mereka hancur berkeping-keping."

"Jadi saya ingin menyatukan mereka, setidaknya meninggalkan mereka dalam bentuk manusia."

"Ya, mata mereka dicungkil dengan pisau, rahang mereka patah, kaki mereka patah ... Pada akhirnya mereka jadi korban kudeta."

Baca Juga: Tergila-gila Pada Basket Amerika, Rahasia Kehidupan Keluarga Kim Jong Un Akhirnya Pertama Kali Dibongkar Mantan Bintang NBA Ini

"Tanpa ampun Para tahanan dibunuh sehingga mereka akan mati perlahan."

"Dengan kata lain, kadang-kadang mereka ditembak di bagian kaki, lalu organ seksual (pengebirian), lalu jantung."

"Dalam urutan itu senapan mesin ditembakkan," kata Lagos.

17 Tahun masyarakat Chile dikungkung oleh pemerintahan diktator Pinochet.

Akan tetapi pada tahun 1990, Pinochet mengundurkan diri namun dirinya masih menjabat sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Darat Chili sampai 10 Maret 1998.

Ketika melakukan kunjungan ke London pada 10 Oktober 1998, Pinochet ditangkap karena berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang telah ia lakukan.

Namun diktator kejam itu dibebaskan pada tahun 2000 dan kembali ke Chile.

Ia hanya dijatuhi hukuman tahanan rumah saja.

Pinochet meninggal pada 10 Desember 2006, padahal masih ada 300 tuduhan pelanggaran HAM terhadap dirinya yang sampai saat ini belum diproses.

Pinochet juga dijuluki 'The Untouchable' lantaran hukum tak bisa menyentuhnya. (Seto Aji)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judulLebih Kejam dari Kim Jong Un, Diktator Chile Ini Suka Cungkil Mata Lawan Politiknya Hingga Mengkebiri Mereka

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya