Fotokita.net - Pada tiga tahun lalu, seorang santri bernamaMuhammad Askal Fikri memberikan jawaban yang tak terduga kepada Presiden Joko Widodo. Waktu itu sang presiden sedangmembagi-bagikan sepeda kayuh kepada sejumlah santri Pondok Pesantren (Ponpes) Asrama Perguruan Islam (API) di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Waktu itu, jawabannya membuat Presiden Jokowi terpingkal-pingkal. Dan, Fikri pun dapat ejekan dari teman-teman santri lainnya. Maklum, di hadapanPresiden Jokowi Muhammad Askal Fikri (20) menyebut bahwa Prabowo Subianto merupakan salah satu menteri Jokowi.
Padahal, saat itu Prabowo tidak masuk dalam menteri kabinet Jokowi.Selain itu Prabowo juga merupakan mantan rival Jokowi saat Pilpres 2014.
Pernyataan itu disampaikan Fikri saat diminta Jokowi menyebutkan nama-nama menteri dalam Kabinet Kerja II.
Begini nasib santri asal Pekalongan yang pernah 'ramal' Prabowo Subianto sebagai menteri Jokowi
Siapa sangka ucapan pemuda asal Kuripan Lor Gang 23, Kelurahan Kuripan Yosorejo, Kecamatan Pekalongan Selatan itu jadi kenyataan. Prabowo dilantik Jokowi menjadi Menteri Pertahanan.
Lalu, apa sebenarnya yang membuat Fikri menyampaikan hal tersebut? Kepada Tribunjateng, Fikri mengaku spontan menjawab tiga nama menteri yang diminta Jokowi. Saat naik ke atas panggung, ia gugup. Fikri kemudian menyebut nama yang terlintas di pikirannya.
"Saya jawab Megawati, Ahok, Prabowo, sebelum saya naik tidak ada pikiran (nama menteri). Udah naik jawab spontan saja gitu," ujar Fikri melansir Tribunjateng.com, Jumat (25/10/2019) siang.
Fikri mengaku sama sekali tidak mengetahui nama menteri Jokowi saat itu.
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto selfie dengan wartawan seusai keduanya bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/9/2019).
Ini karena Fikri yang saat itu tinggal di pondok pesantren jarang sekali menonton televisi. "Enggak tahu menteri apa, nonton tivi jarang seminggu sekali," ucap Fikri.
Saat turun dari atas panggung, Fikri sempat diejek teman-temannya. Namun, hal itu tak dihiraukannya.
Yang penting, kata Fikri, ia berani maju. Keberaniannya itu mendapat ganjaran dari Jokowi berupa sepeda.
"Turun-turun itu diejek-ejek teman. Jawabnya salah, dapat sepeda malah ketawa. Ya enggak apa-apa. kalau ditunjuk berani maju. Salah enggak apa-apa," ujar Fikri.
Diberitakan sebelumnya, video Fikri, santri yang menyebut Prabowo Subianto merupakan salah satu menteri Jokowi kembali viral.
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Kini, Fikri santri yang bergaya ceria itu tak lagi menjadi murid dari pesantren. Diceritakan oleh Timbul Jaya (70), sang nenek, sejak kecil Fikri sudah diurus oleh dirinya. Bahkan saat berada di pesantren, sang nenek lah yang mencukupi kebutuhan Fikri.
Dilanjutkan Timbul, perceraian membuat ibunya meninggalkan Fikri dan keluarga.
“Sejak kecil ia tak merasakan perhatian ibunya, sebenarnya ibunya warga Kota Pekalongan, namanya Eni Robiyanti.
Meski Fikriterlihat tegar, sebenarnya ia ingin sekali bertemu dengan ibunya,” jelasnya.
Sementara itu ayah Fikri, Ali Murdi (45) menerangkan Fikri memilih tak melanjutkan menuntut ilmu di Ponpes satu tahun lalu.
“Melihat kondisi perekonomian keluarga, ia memutuskan untuk keluar dari Ponpes dan bekerja,” ucapnya.
Muhammad Askal Fikri pemuda asal Pekalongan yang pernah 'ramal' Prabowo Subianto sebagai menteri Jokowi kini dikabarkan keluar dari pesantren
Menurut Ali, Fikri sosok anak baik dan bertanggung jawab, tak jarang ia berbagi ilmu ke teman-temannya.
“Kalau sore ia mengajar ngaji teman-temannya di rumah, ia anak baik dan bertanggung jawab terhadap keluarahan,” kata Ali.
Fikri mengatakan sangat ingin dapat lulus di pondok pesantren itu.
Namun karena kondisi ekonomi keluarga, Fikrimemilih keluar dari ponpes dan membantu keuangan keluarga.
Fikri, santri yang sebut nama Prabowo sebagai Menteri saat ditanya Jokowi tahun 2016 silam.
“Sebenarnya saya punya cita-cita bisa lulus dari Ponpes, tapi melihat kondisi keluarga saya tidak bisa hanya diam.
Saya memutuskan untuk keluar dan bekerja membantu keluarga,” tambahnya. (Tribunnewsjateng)