Fotokita.net - Dalam pemilihan menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019 - 2024, Presiden Joko Widodo alias Jokowi melakukannya dengan tanpa beban.
Meskipun mendapatkan masukan dari sejumlah pihak, Jokowi tetap pada pendiriannya dalam menentukan kompisisi menteri.
Ada sejumlah tokoh yang dianggap kontroversial oleh publik dan sejumlah pihak, tapi Jokowi tetap memilihnya sebagai pembantunya dalam menjalankan roda pemerintahan.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai, Presiden Joko Widodo menunjuk para tokoh menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju tanpa beban.

:quality(100)/photo/2019/10/26/1365803266.jpg)
Ini Dia Menteri Terkaya di Kabinet Jokowi Jilid II, Pernah Beri Makan dan Sekolahkan Menteri Lainnya
Adi mengatakan, para menteri baru tersebut harus menunjukkan kemampuan dan kinerjanya. Jika tidak, ia memprediksi para menteri akan terkena perombakan atau reshuffle oleh Presiden Joko Widodo.
"Seperti Menag (menteri agama), Mendikbud Jokowi ingin menunjukkan kepada mereka bahwa kemampuan mereka harus bisa dikloning di kementerian yang baru, jika tidak maka akan reshuffle," kata Adi dalam diskusi Polemik bertajuk "Kabinet Bikin Kaget" di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (26/10/2019).
Bahkan, Adi memprediksi tidak butuh lama bagi Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet.
"Kalau lihat postur kabinet sekarang saya menduga setahun mungkin akan terjadi reshuffle," kata dia.
Sejumlah menteri kabinet indonesia maju mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Sidang kabinet paripurna itu merupakan sidang perdana yang diikuti menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju.
Adi mengaku, dirinya kaget dengan komposisi menteri dan wakil menteri yang ditunjuk Jokowi. Apalagi, kata dia, dengan bergabungnya Partai Gerindra.
"Merasa aneh dan kaget. Jelang pembentukan kabinet semua kongsi atas nama kebersamaan, kalau begini ceritanya, besok enggak usah pemilu dan ada parpol. Pemilu tujuannya satu memperoleh kekuasaan," ujar dia.
Adi juga menyayangkan kelonggaran Jokowi yang mengizinkan para ketua umum parpol rangkap jabatan.
"Saat ini ada tiga ketum parpol yang menjadi menterinya Pak Jokowi di periode kedua," ujar Adi.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Sidang kabinet paripurna itu merupakan sidang perdana yang diikuti menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Mungkin ini terkait oposisi sudah lemah, jadi enggak penting-penting amat bicara rangkap jabatan itu ganggu apa enggak," tuturnya.
Lebih lanjut, Adi menilai, langkah Jokowi menarik Partai Gerindra masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju adalah hasil rekonsiliasi semu.
"Postur kebinaet rekonsilisi? Ini rekonsiliasi semu. Kalau takut oposisi membelot kenapa cuma Gerindra diajak?" kata dia. (Haryanti Puspa Sari/Kompas.com)
Suasana sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Sidang kabinet paripurna itu merupakan sidang perdana yang diikuti menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju.