Terkuak Sudah, Istana Beberkan Alasan Bupati Minahasa Selatan Gagal Jadi Menteri di Menit Akhir Gara-gara Kasus Ini

Rabu, 23 Oktober 2019 | 09:23
Theresia Felisiani

Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Tetty Paruntu

Fotokita.net - Presiden Joko Widodo secara resmi telah mengumumkan susunan menteri Kabinet Kerja Jilid 2 pada Rabu (23/10/2019) pagi. Seperti sudah diperkirakan, sejumlah tokoh yang sudah diundang sejak Senin (21/10/2019) telah mengisi pos menteri.

Di antara sejumlah tokoh politik dan profesional yang dipanggil ke Istana Negara, ada satu tokoh yang bikin penasaran warganet. Setelah berjam-jam bikin penasaran, alasan kedatangan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu ke Istana Negara pada Senin (21/10) pagi terungkap juga.

Pihak Istana Kepresidenan akhirnya mengklarifikasi keberadaan Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu yang hadir di Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2019) pagi.

Baca Juga: Drama Bupati Minahasa Selatan, Datang Jauh dari Sulawesi, Menunggu di Lounge Istana Hingga Gigit Jari Pada Menit Akhir. Apakah 2 Kasus Ini Jadi Penyebabnya?

KOMPAS.com/Ihsanuddin
KOMPAS.com/Ihsanuddin

Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu ikut mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019) pagi.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin sebelumnya menyebutkan, Bupati Minahasa Selatan itu sebagai "tamu tak diundang" oleh Presiden Joko Widodo.

Padahal, pada saat bersamaan, sejumlah tokoh hadir ke Istana untuk memenuhi panggilan Jokowi sebagai calon menteri Kabinet Kerja Jilid 2.

"Tidak (diundang Presiden), tadi datang untuk menemui Pak Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto)," kata Bey, Senin kemarin'

Baca Juga: Sudah Menunggu di Lounge Istana Negara, Bupati Tetty Paruntu Gagal Berjumpa Jokowi di Menit Akhir. Benarkah 2 Kasus Hukum Ini yang Jadi Penyebab Drama Sang Bupati?

instagram.com/christiany_eugenia_paruntu

Datang ke Istana Bukan karena Diundang Jokowi, Intip 5 Pesona Bupati Minahasa Selatan yang Selalu Tampil Cetar Memesona

Namun, pernyataan Bey diklarifikasi Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman. Menurut Fadjroel, perempuan yang disapa Tetty itu dicoret di menit akhir karena rekam jejaknya terkait korupsi.

"Memang diundang, tapi ada pertimbangan prinsip kehati-hatian," kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Tetty Paruntu yang mengenakan setelan kemeja putih lengan panjang berbalut celana panjang hitam dan kacamata hitam, masuk ke dalam lingkungan Istana melalui pintu yang menghadap Jalan Veteran, Jakarta Pusat.

Perempuan berusia 52 tahun itu terlihat hanya melambaikan tangan kepada awak media yang memanggilnya.

Bahkan, ketika sejumlah wartawan mengerumuninya, ia hanya mengangkat tangan kanannya sembari memasuki gerbang lingkungan Istana Kepresidenan. Tak ada satu pun pernyataan yang terlontar dari politikus Partai Golkar itu.

Baca Juga: Segera Diumumkan Jokowi, Inilah Daftar Lengkap Calon Menteri Kabinet Kerja yang Baru

Kedatangan Tetty Paruntu sejak awal cukup menyita perhatian. Sebab, berdasarkan penelusuran, Tetty sebelumnya pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Bowo Sidik Pangarso.

instagram.com/christiany_eugenia_paruntu

Datang ke Istana Bukan karena Diundang Jokowi, Intip 5 Pesona Bupati Minahasa Selatan yang Selalu Tampil Cetar Memesona

Pemeriksaan tersebut dilaksanakan pada 26 Juli 2019 silam. Tetty saat itu diduga memberikan suap kepada Bowo sebesar Rp 2,6 miliar atas kerja sama pengangkutan pupuk dan gratifikasi senilai Rp 7,7 miliar terkait jabatannya sebagai pimpinan Komisi VI.

Sejumlah media pun akhirnya ramai memberitakan soal kedatangan Tetty ke Istana.

Tiga jam berselang sejak Tetty masuk sekitar pukul 09.40 WIB, belum ada tanda-tanda ia akan keluar. Padahal, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang telah masuk terlebih dahulu, sudah keluar sekitar pukul 10.00 WIB.

Demikian pula Komisaris Utama NET TV Wishnutama Kusubandio dan pendiri dan CEO Gojek Indonesia Nadiem Makarim, yang tiba setelahnya.

Hingga akhirnya sekitar pukul 14.00 Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Sutarto menemui awak media.

Selain untuk menjelaskan alasan kedatangannya ke Istana, Airlangga juga mengungkapkan soal kehadiran Tetty. "Ya, tentu banyak hal karena beliau sebagai bupati, banyak hal yang dibahas. Belum tentu dengan Pak Presiden," ucapnya.

Baca Juga: Ditunjuk Jadi Menteri Kesehatan, Siapakah Sosok Jenderal Bintang 2 yang Pernah Dipecat oleh Ikatan Dokter Indonesia Ini?

Tak lama kemudian, Bey Machmudin mengungkapkan, kedatangan Tetty bukan untuk bertemu Presiden, melainkan untuk menemui Airlangga. "Tadi ada Ibu Tetty usul dari Partai Golkar. Beliau bertemu Pak Airlangga," kata Bey.

Theresia Felisiani/tribunnews.com
Theresia Felisiani/tribunnews.com

Tetty Paruntu

Ia pun menegaskan, bahwa Tetty tidak menjadi salah satu kandidat menteri yang diundang Presiden. "Tidak diundang," ucap Bey. Setelah bertemu Airlangga, Tetty langsung meninggalkan Istana.

Namun, kedatangannya tak terpantau awak media karena melalui pintu yang berbeda dengan kedatangannya.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah membenarkan soal pemeriksaan Tetty terkait kasus yang menjerat Bowo.

Baca Juga: Datangi Istana Negara, Bupati Minahasa Selatan Ini Akhirnya Sedih Terima Kenyataan. Akankah Kejadian Drama Menteri Tahun 2014 Kembali Terulang?

Instagram/Christiany_eugenia_paruntu
Instagram/Christiany_eugenia_paruntu

Inilah Sosok Tetty Paruntu Bupati Minahasa yang Diundang ke Istana Pagi Ini, Masih Tampil Cantik dan Elegan di Usianya Mencapai 50 Tahunan

"Saat itu, kami menelusuri dugaan sumber gratifikasi yang diberikan kepada anggota DPR, Bowo Sidik, terkait revitalisasi pasar di Minahasa Selatan," kata Febri dalam keterangan tertulis, Senin siang.

Hingga kini, proses persidangan kasus tersebut masih berlanjut. Dalam pengembangan, KPK baru saja menetapkan Direktur PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Taufik Agustono.

"Terkait pemberi gratifikasi belum ada tersangka baru, nanti kami perlu cermati dulu fakta yang muncul di persidangan" ucap dia. (Dani Prabowo/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya