Bukannya Haru dalam Duka, Para Pelayat Saat Upacara Pemakaman Jenazah Ini Justru Tergelak. Apa Penyebabnya?

Rabu, 16 Oktober 2019 | 12:32
pixabay.com/PublicDomainPictures

Ilustrasi makam

Fotokita.net - Suara pria 62 tahun itu datang dari alat pengeras suara yang diletakkan di liang lahat.

"Halo, halo, halo ... biarkan saya keluar!" Lantas ia pun sesekali mengumpat yang membuat para pelayat tertawa terbahak-bahak.

Kemudian ia menyanyi: "Halo, halo semua. Saya mau mengucapkan selamat tinggal."

Shay, yang sudah lama sakit, tahun lalu mengatur rencana untuk merekam pesannya sendiri dengan bantuan putranya, Jonathan. Supaya seolah-olah nantinya seperti menggedor-gedor peti jenazah saat dikuburkan, Shay mengetuk-ngetuk meja tempat ia menyeruput kopi.

Baca Juga: Kuburan Hewan Peliharaan Ragunan Bukti Cinta dan Kasih Sayang Hewan Kesayangan, Foto-Foto Ini Tunjukan Proses Kremasi Hingga Pemakaman

Peristiwa ini terjadi di Irlandia, ketika suara seorang pria terdengar dari dalam peti jenazah saat jasadnya hendak dimakamkan.

PA Media/BBC Indonesia
PA Media/BBC Indonesia

Keluarga Shay Bradley tertawa ketika mendengar suara mendiang menggedor peti jenazah dalam upacara pemakamannya.

Namun, yang tidak diketahui banyak orang, pria itu merekam suaranya sendiri sebelum meninggal dunia. Pesan tersebut kemudian diperdengarkan oleh keluarganya saat dia dimakamkan seolah-olah muncul dari liang lahat.

Kejadian ini direkam dan disebarkan di media sosial dan menyentuh hati ribuan orang.

Dalam sebuah unggahan video yang direspons oleh sekitar 136.000 pengguna di situs Reddit, terdengar suara Shay Bradley saat dirinya dimakamkan di Dublin, Irlandia. Mantan personel Angkatan Bersenjata Irlandia itu terdengar menggedor peti jenazah, berusaha keluar.

Baca Juga: Bukti Visual Penggalian di Makam Kuno Cina Ini Nyatakan Manusia Isap Ganja Sejak 2500 Tahun Silam

Jonathan mengatakan kepada BBC bahwa ayahnya "sosok yang berjiwa besar yang selalu ingin membuat orang tertawa".

"Ia ingin sesuatu yang istimewa dan ia ingin semua orang mengingatnya, sehingga setiap orang, terutama ibu saya, tidak meninggalkan kesan muram di pemakaman," katanya.

@Andrea36496119/BBC Indonesia
@Andrea36496119/BBC Indonesia

Ide Shay merekam suaranya sudah dilakukan setahun yang lalu.

Jonathan, 41 tahun, mengatakan dirinya terkejut dengan berbagai reaksi pengguna setelah video itu beredar viral.

"Saya tidak menyadari acara pemakaman itu direkam. Seharusnya menjadi momen bagi kita sebagai sebuah keluarga. Ketika bangun pagi, saya baru menyadari itu berdampak besar."

Putri Shay, Andrea mengunggah cuitan di Twitter dengan tagar #Shayslastlaugh: " Ia membuat kami tertawa di saat semua bersedih. Saya menyayangimu, Poppabear.

Dan saat ia berbicara kepada mereka yang ingin menyampaikan belasungkawa, ia menambahkan: "Ayah saya ingin kami meninggalkan kuburan dengan tertawa, dan untuk merayakan hidupnya. Ia akan senang mengetahui berapa banyak orang yang ia buat tertawa! Ia memiliki karakter yang luar biasa."

Baca Juga: Deretan Foto Prosesi Pemakaman Jenazah Ibu Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata

youtube.com/t-morals
youtube.com/t-morals

Tangkap Layar Youtube: Ilustrasi makam

Video ini tak hanya membuat banyak pengguna memberikan penghormatan kepada Shay, tetapi juga berbagi pengalaman mereka sendiri ketika mereka bisa melihat sisi lucu dari kesedihan.

Di situs Reddit, akun pengguna bernama jessflyc menceritakan kisah ketika ayahnya meninggal, tepat sebelum Natal.

"Kami sedang menunggu para koroner datang menjemputnya dan ketika mereka memencet bel pintu, terdengar lagu Jingle Bells. Keluarga kami tertawa. Itu sangat aneh. Koroner pasti mengira kami gila, ketika kami membuka pintu sambil tertawa."

Baca Juga: Deretan Foto Tradisi Malam Selikur di Masjid dan Makam Sunan Ampel

Akun Canada Comrade juga membagikan kisah keluarganya, ketika abu kremasi ayahnya dikirim pulang oleh asisten perusahaan krematorium.

"Ia datang membawa kotak dan bibi saya berlari ke luar. 'Apakah ini hadiah? Dari siapa paketnya? Pasti sesuatu yang bagus,' katanya.

"Bibi saya sangat terkejut dan saya serta ibu saya tertawa terbahak-bahak sampai mau jatuh. Kami masih menertawakannya dan mengolok-olok bibi saya atas kejadian tersebut." (BBC Indonesia)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya