Beberapa Hari Lagi Lengser dari Kabinet Kerja, Begini Penilaian Publik Terhadap Kinerja Para Pembantu Presiden Jokowi. Siapa yang Terbaik?

Senin, 14 Oktober 2019 | 17:59
Instagram @sekretariat.kabinet

Gathering Kabinet Kerja, Minggu (4/8/2019) di Istana Bogor

Fotokita.net - Dalam waktu beberapa hari lagi, para menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014-2019 akan mengakhiri masa tugasnya. Sejumlah menteri memang sudah ancang-ancang berpamitan kepada publik dan media beberapa waktu lalu.Malahan ada beberapa menteri yang sudah mundur terlebih dahulu, seperti Puan Maharani dan Yasonna Laoly.

Lantas dari sejumlah pembantu Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan itu, siapakah yang dinilai berhasil dalam menjalankan visi-misi serta programnya?

Survei Alvara Research Center menunjukkan, ada tiga menteri di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014-2019 yang tingkat kepuasan publiknya tinggi. Ketiganya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Baca Juga: Resmi Pamit dari Kabinet Kerja, Menteri Susi Pudjiastuti Ingatkan Hal Ini. Lantas, Mengapa Susi Pudjiastuti Jadi Menteri Paling Berpengaruh di Twitter?

Kompas/Wawan H Prabowo
Kompas/Wawan H Prabowo

Presiden Joko Widodo menyampaikan kata pengantar untuk membuka Rapat Kabinet Paripurna tentang evaluasi pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan persiapan implementasi APBN 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

"Tingkat kepuasan tertinggi kinerja menteri diraih oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 91,95 persen," ujar CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali dalam keterangan pers, Senin (14/10/2019).

Tingkat kepuasan berikutnya diberikan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono 84,07 persen dan Menteri Keuangan Sri Mulyani 83,39 persen.

Hasanuddin menambahkan, Susi, Basuki dan Sri disukai karena karakteristik kepemimpinannya dan gaya mereka mengambil kebijakan di kementeriannya masing-masing.

"Susi Pudjiastuti diapresiasi karena keberanian dan ketegasannya," ujar Hasanuddin. Sementara penghargaan terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia memunculkan Basuki Hadimuljono di urutan selanjutnya.

Baca Juga: Sebentar Lagi Lengser dari Kabinet Kerja, Rupanya Susi Pudjiastuti Pernah Ngecengin Sri Mulyani di Depan Publik. Apa Penyebabnya?

Kompas/Wawan H Prabowo
Kompas/Wawan H Prabowo

Dari kiri ke kanan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menghadiri Rapat Kabinet Paripurna tentang evaluasi pelaksanaan RPJMN

"Sedangkan Sri Mulyani dihargai publik karena mampu mengelola keuangan negara dengan baik meskipun kondisi ekonomi global yang tidak menentu," tambah dia. Survei itu sebenarnya mendapatkan 10 nama menteri dengan tingkat kepuasan tertinggi.

Susi, Basuki dan Sri adalah tiga teratas. Adapun, posisi selanjutnya diisi Menteri Pariwisata Arief Yahya sebesar 82,38 persen; Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebesar 82,14 persen; Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebesar 81,90 persen.

Kemudian, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sebesar 81,90 persen; Menristekdikti M Nasir sebesar 81,74 persen; Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan sebesar 81,63 persen dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sebesar 81,32 persen.

Baca Juga: Rapat Kabinet Terakhir, Para Menteri Jokowi Ini Tertangkap Kamera Mencatat di Buku Kecil. Tapi, Ada Satu Menteri Pakai Gadget Keren...

Kompas/Wawan H Prabowo
Kompas/Wawan H Prabowo

Presiden Joko Widodo menyampaikan kata pengantar untuk membuka Rapat Kabinet Paripurna tentang evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 dan persiapan implementasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/201

Survei ini diketahui digelar pada 12-31 Agustus 2019. Metode pengambilan sampel menggunakan multi-stage random sampling. Sebanyak 1.800 responden berusia 14-55 tahun dipilih dan diwawancarai secara tatap muka.

Sampel survei ini diambil di seluruh Indonesia yang tersebar di 34 provinsi, dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk.

Rentang margin of error survei ini sebesar 2,35 persen. Artinya, persentase dalam survei ini bisa bertambah atau berkurang sekitar 2,35 persen. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen. (Dylan Aprialdo Rachman/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya