Beberapa Saat Usai Wiranto Diserang, Polisi Langsung Tuding Pelaku Terhubung dengan ISIS. Rupanya, Dari Tanda Inilah Kesimpulan Itu Bermula

Jumat, 11 Oktober 2019 | 17:40
ISTIMEWA via KOMPAS.COM

Barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk menusuk Wiranto, Kamis (10/10).

Fotokita.net - Bermula dari Pandeglang, Banten, kabar itu segera tersebar ke seantero Indonesia, bahkan dunia. Pada Kamis (10/10/2019) siang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto diserang oleh seorang laki-laki dan perempuan tak dikenal.

Semuanya terjadi dengan begitu cepat. Sewaktu Wiranto turun dari mobil tiba-tiba ditusuk hingga menimbulkan dua luka di perut sebelah kiri (lihat foto di atas).

Atas kejadian ini, internet dibanjiri pemberitaan tentang Wiranto. Publik pun ramai membahas penyerangan tersebut di berbagai lini, termasuk media sosial dan grup percakapan.

Namun menariknya, dari sekian banyak komentar tentang tragedi yang menimpa Wiranto, sebagian orang yang justru merasa "senang".

Baca Juga: Wiranto Diserang Orang Tak Dikenal, Kenapa Polisi Begitu Cepat Tuduh Pelaku Terpengaruh ISIS?

Tribunnews.com

Kondisi Wiranto Saat Ditandu Akibat Luka Tusuk Yang Dia Terima.

Aksi penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, pada Kamis (9/10/2019) masih terus diperbincangkan.

Hal ini tak lain disebabkan oleh posisi Wiranto sebagai seorang pejabat tinggi negara.

Wiranto sendiri diketahui mengalami dua luka tusuk akibat peristiwa yang terjadi dialun-alun Menes, Pandeglang, Banten tersebut.

Dilaporkan Kompas.com, Jumat (11/10/2019), pihak kepolisian membenarkan bahwa senjata tajam yang digunakan untuk menusuk Wiranto adalah kunai.

Baca Juga: Setelah Kabar Wiranto Diserang Merebak, Rupanya Banyak Warga yang Justru Berikan Komentar Gembira. Hal Ini Jadi Salah Satu Alasannya

Istimewa
Istimewa

Menkopolhukam Wiranto saat melakukan kunjungan kerja ke Pandeglang, Banten.

“Ya (senjata yang digunakan pelaku kunai),” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo.

Melansir dari Ninja Encyclopedia, kunai sendiri merupakan senjata ninja yang digunakan dalam pertempuran jarak dekat.

Pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan kunai yang notabene senjata asal Jepang, merupakan senjata yang mudah didapatkan.

"Kunai atau samurai kan banyak diproduksi di Cirebon," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (10/10/2019).

Baca Juga: Wiranto Diserang Orang Tak Dikenal, Kenapa Polisi Begitu Cepat Tuduh Pelaku Terpengaruh ISIS?

Kompas.com
Kompas.com

Barang bukti berupa kunai yang digunakan pelaku untuk menusuk Wiranto

Ia menyampaikan salah satu cara melihat apakah kelompok radikal berafiliasi dengan ISIS atau bukan, menurutnya bisa dilihat dari senjata yang dipakai.

“Kemungkinan memang kelompok JAD, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS. Kalau dilihat dari senjatanya pakai pisau, pakai domestic weapon, ciri ISIS. Pakai golok, senjata tajam, pisau dapur. Cara seperti ini sudah diperintahkan mereka 4 tahun lalu,” ujar Chaidar.

Twitter/JRX_SID
Twitter/JRX_SID

Cuitan JRX tentang penusukan Wiranto

Senjata rumahan

Adapun, maksud domestic weapon menurut keterangannya, adalah senjata rumahan.

“Senjata yang bisa didapat di dapur misal bom panci, golok, jadi bukan yang susah-susah,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto mengatakan penggunaan kunai untuk menusuk Wiranto bertujuan agar tak mudah untuk dilacak.

“Tidak sembarangan senjata karena kalau dibeli dari lokasi mana-lokasi mana mudah dilacak. Tapi dengan menggunakan senjata khas yang gaya sendiri untuk private di kelompok itu,” ujarnya seperti dalam tayangan Kompas.tv, Jumat (10/10/2019).

Diberitakan Kompas.com (10/10/2019), pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto merupakan warga pendatang.

Baca Juga: Bukan Hanya Wiranto, Pejabat Negara Kita Juga Pernah Diserang Lantaran Perkara Ini

Istimewa via Tribunnews.com
Istimewa via Tribunnews.com

Wiranto ditusuk di Pandeglang, Banten

Keduanya mengontrak di Kampung Sawah, dekat alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang.

Ketua RT 004 RW 001, Kampung Sawah Gang Kenari, Desa Menes, Kecamatan Menes, Mulyadi mengatakan kedua pelaku tinggal di sebuah kontrakan petak yang disewa sejak Februari 2019.

"Mulai ngontrak kira-kira Februari, sudah sekitar 7 bulanlah," ujarnya, Kamis (10/10/2019).

Baca Juga: Kepala BIN Nyatakan Penusuk Wiranto Tergabung dalam JAD Bekasi, Ternyata Organisasi JAD Didirikan di Tempat yang Dijaga Aparat

Tribunnews
Tribunnews

Wiranto diserang, sebagian masyarakat malah menyikapinya dengan rasa tak simpatik

SA berasal Medan dan FA berasal dari Brebes. Kepada Mulyadi, SA mengaku berbisnis online berbagai macam barang, mulai dari madu, pakaian anak-anak, pulsa dan travel.

"Bisnis online. Pernah bawa jualan pakaian anak-anak. Saya sebagai tetangga enggak punya curiga apa-apa," kata Mulyadi.

(Nur Rohmi Aida)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Pelaku Gunakan Kunai untuk Serang Wiranto?".

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma