Fotokita - Berita Foto Dengan Fakta Sebenarnya

Terungkap, 2 Orang Admin Grup WhatsApp STM Ini Ternyata Punya Profesi yang Enggak Kita Sangka!

Kamis, 03 Oktober 2019 | 07:06
Grid Networks Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).

Fotokita.net -Tangkapan layar WhatsApp Group (WAG) yang berisi percakapan demonstran pelajar viral di media sosial. Nama WAG itu beragam, misalnya “G30S STM ALLBASE” dan “STM SEJABODETABEK”.

Dalam percakapan itu, para anggota grup banyak mengeluhkan tentang kondisi pasca-aksi demonstrasi yang ternyata tidak diberi uang sebagaimana dijanjikan koordinator sebelumnya.

Baca Juga: Akhirnya Mulai Terkuak, Para Pelajar Ini Mengaku Kecewa Dibilang Provokator dan Tak Ada Bayaran Setelah Ikut Demo di Grup WhatsApp STM

“Ayolah kita pulang aja, kagak ada duitnya juga ini mah udah gitu dibilang provokator juga pula,” tulis salah satu kontak di sebuah WAG.

Dikarenakan tidak memiliki uang, mereka pun banyak yang mengaku terlunta-lunta dan tidak dapat kembali ke rumah.

"Emak gue nelepon suruh pulang, mana ongkos kagak ada lagi ini," tulis salah satu akun.

Grid Networks Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).

Pihak Kepolisian RI mengatakan bahwa ketujuh orang yang diamankan terkait WhatsApp Group (WAG) pelajar STM yang viral beberapa waktu lalu, tidak ikut dalam demonstrasi di sekitar Gedung DPR/MPR.

"Jadi tidak ada satu pun yang kami lakukan penangkapan ini yang ikut sampai ke DPR, semuanya tertahan, akhirnya mereka kembali pulang dan hanya memonitor dari medsos, WA grup ataupun Instagram, instastory," kata Kepala Subdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Rickynaldo Chairul dalam konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2019).

Ia mengatakan bahwa orang-orang tersebut tertahan saat hendak berangkat ke Gedung DPR/MPR.

Baca Juga: Demo Pelajar Berseragam Kembali Rusuh, Mengapa Kekacauan Itu Selalu Terjadi di Sore Hari?

WhatsApp

Tangkapan layar WAG pelajar STM dalam unjuk rasa di Jakarta

Rickynaldo mencontohkan RO, yang merupakan kreator grup "STM/K bersatu". Pelajar tersebut tertahan di Stasiun Depok saat hendak berangkat ke Jakarta.

"Yang di Depok ini, yang kreator ini (RO), tertahan di Stasiun Depok, karena pada saat di stasiun itu dilakukan pemeriksaan secara ketat, kemudian ada juga yang tertahan di terminal bus, di Bogor," ujar dia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sejauh ini, motif mereka hanya untuk meramaikan aksi demonstrasi yang diikuti oleh anak STM. RO ditangkap di daerah Depok, pada Selasa (1/10/2019).

Baca Juga: Lebih Dari 500 Pelajar Diamankan, Salah Satunya Bilang Cuma Ikut-ikutan Teman. Kabarnya, Mereka Terpancing Emosi Soal Pasal Aturan Hubungan Badan di Media Sosial

WhatsApp

Percakapan di dalam WAG yang mengatasnamakan anak STM

Kini ia berstatus sebagai tersangka dan masih dimintai keterangan oleh polisi. RO dikenakan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan baik secara lisan maupun tulisan.

Ancaman hukuman yakni maksimal enam tahun penjara.

Kemudian, keenam orang lainnya yang diamankan berinisial MPS, WR, DH, MAM, KS, dan DI. Keenamnya masih dimintai keterangan aparat dan belum ditetapkan sebagai tersangka.

MPS yang masih berusia 17 tahun diamankan di daerah Garut. Ia merupakan admin WAG "STM-SMK SENUSANTARA".

WR juga masih berusia 17 tahun. Ia yang menjadi admin WAG "SMK STM SEJABODETABEK" merupakan pelajar di daerah Bogor. Lalu, DH merupakan pelajar di Bogor yang berusia 17 tahun.

Baca Juga: Fotografer Ini Kisahkan Karyanya Sewaktu Meliput Aksi Pelajar yang Jadi Viral di Media Sosial. Anak Sekolah Itu Sorak Sorai Saat Gas Air Mata Ditembakkan!

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Para pelajar setingkat sekolah menengah atas bersitegang dengan pihak kepolisian saat hendak masuk ke Kompleks Parlemen, Jakarta, melalui pintu belakang, Rabu (25/9/2019).

DH merupakan admin WAG "JABODETABEK DEEMOKRASI". Berikutnya, polisi mengamankan MAM di Subang.

MAM berusia 29 tahun dan bekerja sebagai pedagang. Ia merupakan anggota WAG "STM Sejabodetabek".

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).

Terakhir, di Batu, Malang, Jawa Timur, polisi mengamankan dua orang yaitu KS dan DI. KS berusia 16 tahun dan berstatus pelajar, sedangkan DI berusia 32 tahun yang bekerja sebagai wiraswasta.

Keduanya merupakan admin WAG "SMK STM seJabodetabek". (Devina Halim/Kompas.com)

Tag

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma