Cuma Bisa Gigit Jari, Pengunjung Negeri di Atas Awan Gunung Luhur Pasrah Lihat Antrean 7 Kilometer. Gagal Foto di Puncak, Akhirnya Mereka Lakukan Hal Ini

Senin, 23 September 2019 | 06:09
KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN

Pengunjung tengah menikmati panorama hamparan awan di Gunung Luhur Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (18/9/2019)

Fotokita.net -Negeri di atas awan Gunung Luhur yang berada di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Lebak, Banten, saat ini sedang menjadi perhatian publik. Lantaran menjadi konten viral di media sosial, tempat wisata ini mendadak ramai dikunjungi pengunjung.

Lokasi negeri di atas awan Gunung Luhur ini baru diketahui keberadaannya sekitar September 2018.

Tempat wisata tersebut menawarkan panorama hamparan awan yang bisa dilihat dari atas gunung. Yang menarik, untuk menikmati panorama yang elok, wisatawan tak diharuskan mendaki terlalu berat lantaran lokasi wisata ini bisa dijangkau dengan kendaraan.

Baca Juga: Jadi Incaran Buat Bikin Foto-foto Indah, Mampukah Negeri di Atas Awan Terus Bertahan Sebagai Magnet Wisata?

Tak hanya wisatawan dalam negeri, tercatat wisatawan manca negara pun ramai datang ke sini. Untuk mendapatkan panorama terbaik di negeri di atas awan Gunung Luhur, datanglah sekitar pukul 05.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB.

instagram/gunung_luhur
instagram/gunung_luhur

Negeri di Atas Awan Gunung Luhur

Rupanya, setelah viral di media sosial, saran untuk datang pada waktu yang tepat menjadi sulit.Suasana di obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur pada Minggu (22/9/2019 betul-betul banyak bikin kecewa wisatawan.

Sejak viral di media sosial Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten dipadati pengunjung hingga mencapai rekor 30 ribu wisatawan.

Kondisi ini membuat banyak wisatawan yang gagal menuju puncak di ketinggian. Mereka yang awalnya ingin menikmati hamparan awan harus gigit jari bahkan putar balik kendaraan.

Baca Juga: Dipadati Pengunjung Sejak Sebelum Subuh, Pemprov Banten Akan Bangun Ini di Puncak Negeri Di Atas Awan

DOK. Humas Pemerintah Provinsi Banten

Pemandangan Negeri Di Atas Awan di Gunung Luhur, Citorek, Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak, Banten

Satu di antara pengunjung yang gagal melihat hamparan awan adalah keluarga Dadan Bernadi, wisatawan asal Kota Bogor. Mereka sengaja berangkat dari Bogor pukul 04.00 WIB supaya bisa datang ke Gunung Luhur tiga jam kemudian. Namun tidak terwujud.

"Saya tiba di Citorek sebelum pukul 07.00 WIB, tapi lima kilometer menuju ke puncak terjebak macet, hingga dua jam cuma gerak 500 meter, akhirnya pilih putar balik saja," kata Dadan di Citorek, Minggu (22/9/2019).

Padahal niat Dadan tadinya ingin melihat awan di detik - detik terakhir sebelum awan menghilang. Dirinya mendapat informasi jika awan hanya muncul hingga pukul 08.00 WIB saja.

"Kalau di jam-jam terakhir harapannya kan sudah sepi pengunjung, tapi ekspektasi saya salah, sepertinya karena viral ini," kata dia.

Baca Juga: Berhasil Diselamatkan dari Api Karhutla, Orangutan Ini Kedapatan Peluru Bersarang di Wajah. Siapa yang Tega Menembaknya?

KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN

Suasana di obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur pada Minggu (22/9/2019). Sejak viral di media sosial Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten dipadati pengunjung hingga mencapai rekor 30 ribu wisatawan.

Cerita soal gagal menggapai puncak Gunung Luhur juga diutarakan wisatawan lainnya, Dhani yang datang dari Rangkasbitung. Menurut dia, macet sudah terjadi sejak pukul 01.00 WIB dini hari.

Dhani yang datang menggunakan mobil pribadi bersama teman-temannya, tidak sampai ke Gunung Luhur. Dia terhenti di tiga kilometer menuju puncak lantaran kendaraannya terjebak, tidak bisa maju atau mundur.

"Kami akhirnya gelar tikar bersama pengendara lain, sudah stuck tidak bisa ke mana - mana, dengar kabar di atas juga demikian, tidak ada tempat untuk parkir," kata Dhani.

Dhani awalnya berencana untuk jalan kaki menuju spot untuk melihat hamparan awan, namun niat tersebut diurungkan lantaran dirasa berat untuk berjalan kaki dua tiga kilometer dengan kondisi menanjak.

Baca Juga: Tak Hanya di Lebak, 5 Tempat Indah Ini Juga Menawarkan Panorama Foto Negeri di Atas Awan. Media Sosial Bikin Tempat Ini Makin Ngetop!

KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN

Pesona Negeri di Atas Awan di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (15/9/2019).

Selain Dadan dan Dhani, pantauan di Citorek Tengah, lima kilometer menuju ke Gunung Luhur, banyak pengendara yang memutar balik lantaran tidak ada harapan untuk menuju ke puncak karena macet.

Macet 7 kilometer Pengelola Gunung Luhur, Sukmadi, mengatakan, pengunjung Gunung Luhur pada akhir pekan ini menciptakan rekor yakni sebanyak 30 ribu pada dua hari. Padahal sebelumnya, paling banyak 10 ribu setiap bulannya.

Akibat membeludaknya pengunjung, terjadi kemacetan baik menuju ke puncak Gunung Luhur maupun saat turun pada pagi harinya.

Baca Juga: Bikin Kaget Warganet Soal Pernikahan Harmonisnya dengan Engku Emran, Laudya Cynthia Bella Pernah Jual Rumah Pertamanya yang Bernuansa Klasik. Lihat Foto-foto Interiornya yang Mewah

KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN

Pengunjung memadati obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (15/9/2019).

"Pada Sabtu pagi macet hingga lima kilometer, kalau hari ini 7 kilometer, sebelumnya tidak pernah seperti ini," kata Sukmadi di Gunung Luhur, Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (22/9/2019).

Sukmadi mengatakan, pihaknya perlu sekitar enam jam untuk mengurai macet hingga seluruh kendaraan bisa lancar melintas baik yang datang maupun meninggalkan Gunung Luhur.

Baca Juga: Diguncang dengan Keras Hingga Bikin Mabuk, Tim Pengusir Kabut Asap Terus Berburu Awan. Mengapa Hujan Tak Juga Segera Datang?

Membeludaknya Gunung Luhur lantaran video dan foto hamparan awan viral di media sosial belakangan ini. Akibatnya, banyak wisatawan yang penasaran untuk datang.(KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya