Fotokita.net - “Ide membukukan karya kebaya-kebaya saya ini berawal dari Mas Darwis. 'Vera, gimana kalau karya kamu difoto? Sayang loh kalau gak diabadikan,'" ujar Vera pada konferensi pers perilisan buku "Kebaya: Merajut Daur Hidup" di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Buku berisi foto-foto kebaya lengkap beserta peraganya ini bertujuan untuk mengangkat dan mengharumkan budaya Indonesia di kancah dunia.
Sejarah mencatat kebaya telah menjadi busana yang dikenakan oleh para ratu, putri, dan bangsawan di kejayaan Kerajaan Majapahit dulu.
Kebaya merupakan produk busana khas tradisi budaya Indonesia yang memiliki nilai fesyen tingkat tinggi.
Berniat untuk memunculkan citra dan identitas budaya Indonesia melalui kebaya, Vera Anggraeni sebagai desainer kebaya dan Darwis Triadi sebagai master fotografer, bekerja sama memotret dan membukukan karya-karya ini untuk dinikmati khalayak umum.
Hal yang sangat unik adalah, model yang digunakan pada foto-foto dalam buku foto ini adalah klien langsung Vera Kebaya, bukan model professional.
Hal ini bertujuan untuk mengubah pandangan umum bahwa kebaya hanya bagus dipakai oleh perempuan yang berbadan proporsional.
“Saya ingin mengatakan bahwa kebaya itu tidak hanya model yang pakai. Semua wanita bisa pakai kebaya. Biar wanita itu percaya menggunakan kebaya. Menunjukan identitas bangsa,” ujar Vera Anggraeni.
Karena keunikan ide yang mengharuskan model yang difoto adalah klien Vera Kebaya, maka Vera dan tim membutuhkan waktu 2 tahun untuk mengerjakan buku ini.
“Mulai dari menghubungi ulang para klien untuk diajak menjadi model foto, perencanaan tempat, dan lain-lain. Tapi yang paling sulit adalah penyesuian jadwal,” Ujar wanita lulusan IKIP Medan ini.
Tidak tanggung-tanggung, yang membuat hasil foto dalam buku Kebaya: Merajut Daur Hidup ini cemerlang adalah sentuhan lensa Darwis Triadi.
Melalui sentuhan maestronya, rekan senior Fotokita.net Babeh Darwis berhasil menjepret angle yang membuat kebaya semakin autentik.