Kisah Kemerdekaan Indonesia, Apa Maksud Soekarno Bilang, 'Pelacur Adalah Mata-mata yang Paling Baik di Dunia'?

Kamis, 15 Agustus 2019 | 07:29
Bolasport

Ir. Soekarno

Fotokita.net- Rakyat Indonesia berjuang untuk meraih kemerdekaan negeri ini. Tetesan darah para pahlawan menjadi taruhannya. Mereka bergerak untuk mencapai satu tujuan, terbebas dari belenggu penjajahan.

Perjuangan untuk mendapatkan kebebasan sebagai tuan rumah di negeri sendiri itu tak mengenal usia dan profesi. Sebut saja, mulai dari usia muda sampai yang tua, dari petani sampai sarjana, dari rakyat jelata sampai tentara, dari pekerja seks koemersial (PSK) sampai doktor, ikut bahu membahu meraih kemerdekaan.

Tak terkecuali, para'Kupu-kupu Malam' juga ikut andil dalam perjuangan revolusi Indonesia kala itu.

Benarkah wanita tuna susila ini punya peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia?

Baca Juga: Lewat Foto-foto Tulisan Tangannya, Bung Karno Ternyata Punya Sifat Asli Ini. Baca Analisis Tulisan Tangan Bung Karno!

Tribunnews/IST
Tribunnews/IST

Soekarno-Hatta

Ternyata benar, bahkan secara khusus, Bung Karno menyatakan kekaguman dan rasa terima kasihnya atas jasa para kupu-kupu malam ini.

Dalam buku "Soekarno: An Autobiography as told to Cindy Adams", mengutip salah satu pernyataan Bung Karno dalam buku tersebut:

"Pelacur adalah mata-mata yang paling baik di dunia."

Baca Juga: KKB Papua Selalu Ajukan Sederet Tuntutan Ini Hingga Kacaukan Keamanan. Rupanya Mereka Senang Pamer Kekuatan Lewat Foto!

"Dalam keanggotaan PNI (Partai Nasional Indonesia) di Bandung, terdapat 670 orang perempuan yang berprofesi demikian dan mereka adalah anggota yang paling setia dan patuh," tulis Soekarno dalam buku berjudul Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, cetakan pertama tahun 1966.

Jasa-jasa WTS terhadap pergerakan revolusi Indonesia banyak yang dituturkan Soekarno pada Cindy Adams, penulis buku tersebut.

arsipnasional.com
arsipnasional.com

Kharisma Soekarno yang Suka Tampil Necis

Selain informasi berharga dari para pemakai jasa yang kebanyakan polisi kolonial, mereka juga menyumbangkan uang dari keringatnya untuk kepentingan revolusi.

Tugas mereka menjadi sumber informasi mengenai musuh tak dapat digantikan oleh pihak manapun kala itu.

"Tak satu pun laki-laki anggota partai yang terhormat dan sopan itu dapat mengerjakan tugas ini untukku," ujar Soekarno yang juga menyampaikan para PSK bukan saja penyumbang yang menyenangkan, tetapi juga penyumbang yang besar dalam revolusi Indonesia.

Baca Juga: Foto-Foto Ini Buat Kita Tidak Menyangka, Furnitur Keren ini Ternyata Terbuat dari Barang Loak

Sosok.id
Sosok.id

Cover Buku Sukarno An Autobiography as Told to Cindy Adams

Dilansir dari akun Instagram @matahatipemuda yang mengutip dari buku Robert Cribb berjudul, "Para Jago dan Kaum Revolusioner Jakarta", mengisahkan mengenai penyelamatan terhadap Bung Karno dan pejuang lainnya saat dalam pengintaian Belanda oleh para PSK.

Para PSK-lah yang membantu menyembunyikannya di rumah bordil yang jadi sarang mereka.

Baca Juga: Kita Kerap Berbuat Keji Pada Orangutan, Padahal Mereka Buktikan Tanaman Ini Mampu Sembuhkan Kanker . Lihat Foto-fotonya!

Intisari

Kisah Para Kupu-kupu Malam yang Peran Pentingnya dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Diakui oleh Soekarno

Selain membuat tempat persembunyian paling aman bagi para pejuang, hunian mereka juga dijadikan tempat penyelundupan senjata bagi para pejuang.

Dikisahkan ada sebuah gerakan bernama Laskar Rakyat Jakarta Raya (LRJR) yang punya tujuan menyerang Jakarta dalam menaklukan Jepang dan Belanda.

Baca Juga: Menyuruh Ketiga Anaknya Berpose Sama, Eh Ibu ini Malah Kaget Mendapati Anaknya Berpose Aneh. Ayo Lihat Fotonya!

Dalam melaksanakan tujuan tersebut, pasokan senjata menjadi hal yang penting.

Maka, para PSK yang jadi penyelundup senjata bagi laskar sekaligus hunian mereka menjadi tempatnya.

Mengikut sertakan PSK dalam revolusi oleh Soekarno pernah mendapatkan protes keras dari Ali Sastroamidjojo, tokoh PNI.

Baca Juga: Tak Terima Anjing Kesayangannya Mati, Seorang Lelaki Lenyapkan 3 Ekor Macan Tutul dengan Cara Ini

Wikipedia
Wikipedia

Soekarno saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Dilansir dari buku karya Robert Cribb tersebut, karena keputusan Bung Karno mengajak WTS tersebut untuk ikut memikul perjuangan ditolak oleh Ali.

Perdebatan sengit antar kedua tokoh PNI tersebut tak terelakkan, bahkan Ali sempat mempertanyakan keputusan Bung Karno merekrut 670 PSK masuk menjadi anggota PNI cabang Bandung.

Namun suka tidak suka, dalam masa perang kemerdekaan memang membutuhkan tenaga dari semua lini rakyat Indonesia, tanpa terkecuali adalah wanita penjajak seks tersebut.

Dan sejarah mencatat bagaimana wanita-wanita tersebut dengan berani menjadi informan sekaligus mata-mata bagi perjuangan Indonesia.

Baca Juga: Rindu Itu Berat, Para Pencari Suaka di Indonesia Obati Kangen dengan Barang-barang Ini. Lihat Kisah Foto Mereka!

Artikel ini pernah tayang di Sosok.grid.id oleh Andreas Chris Febrianto Nugroho dengan judul asli "Kisah Para Kupu-kupu Malam yang Peran Pentingnya dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Diakui oleh Soekarno"

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya