Foto-foto Ini Buktikan Jakarta Berada di Ambang Kelangkaan Air Minum

Senin, 05 Agustus 2019 | 15:16
DEDE RIZKY PERMANA/ANTARAFOTO

ilustrasi pembelian air bersih dalam jerigen

Fotokita.net -Indonesia merupakan salah satu negara terkaya dalam sumber daya air karena menyimpan 6% potensi air dunia. Tapi di Jakarta dan sekitarnya terancam kehabisan cadangan air tawar dalam beberapa waktu ke depan.

Ironi ini berkaitan dengan riset yang menunjukanJakarta akan lebih cepat tenggelam dari kota-kota besar lainya di seluruh dunia.

Sebuah survey membuktikan 40% dari tanah jakarta sudah tenggelam. Garis pantai sudah lama bergeser mengikis daratan jauh dari garis mulanya. Menaiknya permukaan air laut sudah tidak bisa lagi terhindarkan.

Melansir dari Kompas.com, separuh dari penduduk DKI menggali sumur secara ilegal demi dapatkan akses air ledeng. Artinya, hal ini akan semakin memperparah kondisi cadangan pada kantung tanah di Jakarta yang terus menyusut.

Baca Juga: 20 Tahun Lagi Jawa Bakal Kehabisan Air. Akankah Kita Mandi dari Air dalam Kemasan? Foto-fotonya Beri Buktinya!

Pengeboran air tanah secarabesar-besaran dan tak terkendali menjadi faktor utama menyusutnya permukaan tanah Jakarta. Pengeboran ini ternyata dilakukan tidak hanya oleh korporasi besar, tapi masyarakat pada umumnya yang mengandalkan air ledeng untuk kebutuhan keseharian.

New York Times

salah satu bangunan yang dekat dengan bibir pantai mulai tenggelam

BBC News Indonesiabertemu komunitas warga di Jakartayang saat ini merasakan hidup dengan sumber air terbatas.

Warga Kecamatan Tambora bernama Mamas kian bergantung pada pedagang air keliling pada musim kemarau ini. Pompa air manual miliknya semakin kepayahan menyedot air tanah dari sumur sedalam 14 meter.

"Air yang keluar sedikit waktu kemarau, pompa perlu diistirahatkan dulu. Setelah setengah jam, baru air keluar lagi. Mungkin air sudah surut, padahal cukup dalam. Kalau musim hujan, setiap hari ada air," ujarnya.

Baca Juga: Iklim yang Berubah, Apakah Kita Mau Berpangku Tangan Setiap Hadapi Kemarau, Kekeringan, dan Kebakaran Hutan?

Mengikisnya cadangan air tanah diperparah dengan minimnya daerah resapan air hujan ketika musim penghujan datang. Pasalnya tanah di Jakarta sudah hampir dipenuhi aspal dan beton. Sehingga air kesulitan mendapat aliran resapan.

(Kompas/Setyo Adi)

Warga melewati genangan air dari rembesan air laut yang menembus tanggul karung pasir di Muara Baru, Penjaringan, Jakata Utara, Rabu, (3/1/2018)

Di sisi yang lain berkurangnya area Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai area tadah hujan ikut menjadi penyebab penting menyusutnya cadangan air.

Data menunjukan pada tahun 1985 RTH memiliki luas sebesar 37,2 % dari luas wilayah Jakarta. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan infrastruktur dan pembangunan rumah membuat luas RTH jatuh ke angka 9,98% pada 2017.

Selain memperluas RTH, Pemprov DKI juga seharusnya memonitor pengambilan air tanah langsung olehpihak-pihak tertentu melalui sumur pompa di luar PDAM.

instagram @aryadoyok

kekeringan di Bekasi. Foto oleh @aryadoyok

Mongabay.co.id

penjualan air bersih

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya