Berhasil Usir Kapal Asing, Mampukah Menteri Susi Pudjiastuti Keluarkan Indonesia dari Daftar Penyumbang Sampah ke Laut Nomor Dua Dunia?

Selasa, 23 Juli 2019 | 17:07
Suara.com

Nelayan menyandarkan perahunya di bibir pantai yang dipenuhi sampah plastik di Desa Dadap, Indramayu, Jawa Barat, Senin (26/11). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Fotokita.net - "Mari tolak plastik sekali pakai. Ayo sama-sama kita cintai lautan. Kita jaga lingkungan kita," ajak Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti.

Menteri Susi berharap warga memulai upaya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dari diri sendiri dan kemudian menularkan kebiasaan mereka kepada orang lain.

Ajak Menteri Susi bukanlah tanpa alasan. Maklum, ancaman sampah plastik yang belakangan mulai menimbulkan kekhawatiran tak luput dari perhatian warga dunia, termasuk Menteri Susi Pudjiastuti.

Baca Juga: Tak Pernah Lelah Beraksi Demi Lingkungan, Menteri Susi Pudjiastuti Pamerkan Sepatu Baru dari Daur Ulang Sampah Plastik. Lihat Fotonya!

Voa Indonesia

Sampah-sampah plastik tampak mencemari Laut Teluk Lampung, Bandar Lampung, 21 Februari 2019 lalu (foto: ilustrasi).

Apalagi, menurut Menteri Susi, Indonesia kini menempati urutan kedua setelah Cina sebagai negara penyumbang sampah laut terbesar di dunia.

Merujuk pada hal itu, Menteri Susi pun mengaku khawatir bahwa suatu saat jumlah sampah di lautan akan mengalahkan jumlah ikan.

"Kalau tidak bisa diubah, tidak menutup kemungkinan 2030 laut Indonesia akan lebih banyak sampah plastik dari pada ikannya," kata Susi melalui telepon, Sabtu (20/7/2019).

Baca Juga: Tak Tergoda Suap Rp 5 Triliun, Menteri Susi Pudjiastuti Sukses Bawa Indonesia Sebagai Penyuplai Tuna Terbesar di Dunia. Lihat Foto-foto Kiprahnya!

Tribunnews.com

Mulai dari diri sendiri, jangan buang sampah sembarangan

Susi mengatakan, sampah plastik tidak bisa hancur di laut meski sudah berusia 400 tahun.

Maka, sudah saatnya masyarakat pesisir merubah pola untuk tidak membuang sampah plastik ke laut.

"Saya saja sudah membiasakan tidak menggunakan minuman dalam botol plastik dan memilih menggunakan air dalam gelas seperlunya," ucap Susi.

Baca Juga: Begini Alasan Menteri Susi Pudjiastuti Bakal Menang Lomba Paddle Lawan Mark Zuckerberg. Foto-foto Ini Membuktikannya!

MUTIA FAUZIA

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ketika melakukan Pawai Anti Plastik di Jakarta, Minggu (21/7/2019).

Jika ada masyarakat kedapatan membuang sampah ke laut, Susi menegaskan bahwa pihaknya akan tidak segan-segan memberikan sanksi.

"Orangnya yang saya gantung di pelabuhan. Sebagai menteri, saya bertugas menjaga kedaulatan laut dari penjarah ikan," ungkapnya.

"Sekarang kapal ikan asing sudah tidak ada, malah kita yang merusak. Kalian sebenarnya sudah tahu, tapi masih pada degil."

Baca Juga: Potret Sampah Plastik Di Indonesia, Dari Impor Sampah Hingga Dana Hibah

Botol Minum Plastik Jadi Sampah di Lautan

Kampanyekan Larangan Plastik Sekali Pakai di Instansi Pemerintahan

Menteri Susi juga mengampanyekan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai di institusi pemerintah dalam rangkaian kegiatan pawai untuk menolak plastik sekali pakai di Taman Aspirasi Monas, Jakarta, Minggu (31/7/2019).

"Mari kita kampanyekan supaya seluruh institusi pemerintah melarang penggunaan plastik sekali pakai," katanya, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Lagi, Indonesia Pulangkan Sampah Impor. Foto-foto ini Ungkap Kisahnya

iStockphoto
RomoloTavani

Sampah mengancam kehidupan di laut

Ia mengatakan, plastik sekali pakai seperti kantong kresek baru bisa hancur setelah 400 tahun.

"Itu berapa generasi?" katanya.

Oleh karena itu, dia mengatakan, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat harus bersama-sama berusaha mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Baca Juga: Gerak Cepat Peneliti, Selamatkan Hiu yang Lehernya Nyaris Terputus Akibat Sampah Plastik. Lihat Foto Penyelamatannya!

Tribun Bali
Rizal Fanany

Sejumlah pemulung memungut sampah plastik di Pantai Kedonganan, Badung, Sabtu (26/1/2019). Pantai Kedonganan dipenuhi sampah kiriman yang mayoritas didominasi sampah plastik yang terdampar ke perairan tersebut akibat gelombang tinggi di wilayah perairan Bali selatan. Tribun Bali/Rizal Fanany

"Mari tolak plastik sekali pakai," kata Susi.

"Ayo sama-sama kita cintai lautan. Kita jaga lingkungan kita," ia menambahkan.

Susi berharap warga memulai upaya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dari diri sendiri dan kemudian menularkan kebiasaan mereka kepada orang lain.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menteri Susi Khawatir Laut Indonesia Lebih Banyak Sampah Plastik daripada Ikannya" dan "Menteri Susi Kampanyekan Larangan Plastik Sekali Pakai di Instansi Pemerintahan".

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya