Fotokita.net - Sejarah Perang Dunia II seperti tak ada habisnya kita gali. Maklum, ketika itu, dunia sedang kacau dan nyaris semua negara bertikai yang menewaskan korban manusia antara 50 - 70 juta jiwa.
Kekuatan militer yang saling berhadapan, Sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan aliansinya) bertempur melawan Jerman yang membentuk Poros (yang beraliansi dengan Italia. Belum lagi ada pihak Uni Soviet yang turut berperang.
Di bagian Asia, Jepang menyerang Cina dan dengan cepat menguasai wilayah Asia Timur dan Pasifik Barat. Kekuatan militer dan teknologi yang ada membuat Jepang dapat menguasai wilayah di Asia dan Pasifik.
Baca Juga: Info Penting Buat Tukang Foto, Cegah Kanker Prostat dengan Minuman Ini
Di antara sejarah militer Perang Dunia II, kisah penembak jitu atau sniper menjadi bahan diskusi yang menarik. Apabila kita berbicara tentang sniper di Perang Dunia II, maka sniper Jerman dan Rusia dianggap paling piawai.
Padahal ada satu lagi 'kelompok' sniper yang memiliki kemampuan mengerikan, yaitusniperJepang.
Mereka terkenal sebagai pasukan yang bertempur seperti seorang samurai, demi kehormatan bangsa dan pengabdian kepada kaisar juga tak kalah handalnya.
Sebagian besarsniperJepang telah berpengalaman dalam Perang Manchuria (1930) khususnya dalam pertempuran hutan yang berlangsung lama.

:quality(100)/photo/2018/05/15/2336608148.jpg)
Sniper yang bersembunyi.
Dengan bersembunyi di puncak-puncak pohon atau lubang kecil meskipun hanya dibekali nasi kering dan air putihsniperJepang sanggup mengendap selama berminggu-minggu.
ParasniperJepang yang bertengger di pucuk pohon, khususnya pohon kelapa bahkan memiliki motto hanya akan turun sebagai mayat akibat tembakan peluru musuh.
Baca Juga: Foto-foto Terbaik Ini Bikin Kita Tercengang Tentang Bagaimana Alam Semesta Bekerja
Sniper Jepang
PrinsipsniperJepang semasa PD II nyaris sama, membunuh tentara Amerika sebanyak mungkin sampai dirinya sendiri terbunuh.
DibandingkansniperRusia, Jerman, dan Sekutu,sniperJepang memiliki keunikan sendiri karena mereka bertempur seorang diri tanpa dibantu observer.
SniperJepang juga bukan prajurit sukarelawan, tapi prajurit tulen yang bertempur di bawah sumpah kaisar Jepang dan tidak mengenal istilah gagal dalam tugas.
Berkat moral tempur dan spirit yang tinggi itu, parasniperyang hanya dipersenjatai senapan tempur standar Arisaka Model 97 atau 99 dan teleskop yang juga terbilang sederhana karena tak bisa dikoreksi memiliki kemampuan bidik yang sangat akurat pada jarak 550 meter.
Sniper Jepang
Untuk menghadapisniperJepang yang gemar bersarang di atas pohon itu, pasukan AS tidak mengerahkansniper-nya (countersniper) melainkan memberondongnya menggunakan senapan mesin antitank kaliber 37 mm.
Ketika peluru kaliber besar itu menghantam pucuk pohon kelapa bukan hanyasniperJepang yang jatuh tewas, buah dan dahan kelapa juga turut berjatuhan.
Sementara parasniperSekutu lainnya, seperti Inggris yang mengerahkansniperasal Australia dan Selandia Baru yang berpengalaman selama PDI mempunyai taktik sendiri untuk melumpuhkansniperJepang.
BaiksniperAustralia maupun Selandia Baru tidak lagi memberlakukan doktrin satu peluru satu nyawa untuk menembak jatuhsniperJepang yang bertengger di puncak pohon.
Dalam duelsniper, mereka menggunakan senapan mesin Bren yang ditembakkan sampai pelurunya habis disusul jatuhnyasniperJepang.
(Agustinus Winardi/Intisari)