Fotokita.net -Sampah plastik memang menjadi salah satu isu yang mendominasi percakapan warga dunia. Terlebih lagi, sampah plastik yang tercecer di lautan telah membawa banyak korban, biota laut eksotik, yang mungkin jumlah sudah mencapai ratusan ekor.
Para penghuni laut itu makin sering ditemukan dalam keadaan mati. Saat diteliti, isi perut atau bagian tubuh lainnya, selalu terasosiasi dengan sampah plastik.
Sampah plastik memang dapat menyebabkan kematian perlahan yang menyakitkan bagi penghuni laut.
Sampah plastik tak hanya bisa membunuh hewan laut ketika termakan dan masuk dalam tubuh mereka.
Baca Juga: Potret Sampah Plastik Di Indonesia, Dari Impor Sampah Hingga Dana Hibah

:quality(100)/photo/2019/04/09/3250992286.jpg)
Bahaya sampah plastik
Seperti diwartakan dalam Metro, Selasa (16/7/2019), seekor hiu nyaris mati perlahan karena plastik yang tersangkut di lehernya saat bayi.
Disebutkan plastik berbentuk cincin tersebut tersangkut di bagian belakang kepala atau bagian leher.
Ketika hiu tersebut tumbuh, plastik yang ada pada lehernya itu perlahan mengiris tubuh hiu.
Baca Juga: Apakah Sampah Plastik di Indonesia Bakal Seperti di India dan Filipina? Lihat Foto-fotonya Yuk
Hiu porbeagle sepanjang tujuh kaki (224 cm) ditemukan oleh ilmuwan kelautan James Sulikowski di lepas pantai Maine selama minggu pertama bulan Juli.
Miris! Viral Video Perut Ikan Mahi-mahi yang Penuh dengan Sampah Plastik Pengharum Baju Hingga Sendok
Hiu porbeagle hampir teriris karena plastik yang tersangkut di lehernya
Sulikowski dan rekan-rekan penelitinya dengan cepat mengeluarkan plastik dari hiu.
Ilmuwan tersebut membagikan kejadian tersebut di halaman Facebook-nya menulis, "Pada hari Selasa kami menandai dan merilis seekor hiu pucat betina 224 cm yang luar biasa."
“Sayangnya, kami melihat cedera yang tidak biasa, sepotong plastik bundar telah bersarang di lehernya ketika dia masih muda."
Baca Juga: Foto Ini Buktikan Satwa Laut Terjerat oleh Sampah Plastik di Lautan
Seekor hiu porbeagle hampir teriris oleh cincin plastik yang tersangkut di lehernya saat masih bayi, dan yang mulai memotong dagingnya ketika ia tumbuh dewasa
"Ketika dia tumbuh, itu mulai memotong kulitnya ke ototnya. Jika kita tidak menghilangkannya, dia pasti akan mati."
Sulikowski mengatakan dia dan timnya menempelkan tanda pada sirip punggung hiu, dengan harapan melacak gerakannya dan memantau apakah dia pulih dari cedera.
Setelahnya dia membagikan kabar baik, dengan mengatakan, 'Kami senang melaporkan bahwa dia (hiu) hidup dan sehat dan sudah mentransmisikan lokasi.'
Baca Juga: Darurat, Pantai di Selatan Bali Ini Jadi Lautan Sampah Plastik
Tak hanya memantau perkembangan hiu malang tersebut, mereka juga memberi nama hiu itu.
"Mengingat sifat cederanya dan ketabahannya untuk tidak menyerah, kami telah menamainyaDestiny karena dia jelas seorang yang selamat!"
Tak hanya hiu Destiny yang memiliki nasib buruk karena laut yang tercemar.
Sebelumnya konservasionis telah berbagi foto mengerikanseekor penyu dengan sedotan plastik yang tersangkut di hidung mereka dan paus dengan kantong plastik di perut mereka.
Mereka ingin menyoroti betapa berbahayanya sampah sangat berbahaya bagi satwa liar laut. (Nieko Octavi Septiana/Intisari Online)