Jangan Sampai Terlewatkan Gerhana Bulan Terakhir Tahun 2019, Cek Jadwalnya dan Siapkan Kamera Kita

Selasa, 16 Juli 2019 | 11:54
Creative Commons - Mike

Gerhana Bulan Parsial

Fotokita.net -Dini hari nanti, Rabu (17/07/19) akan terjadi peristiwa alam yang langka, yaitu gerhana bulan. Setidaknya, peristiwa alam ini bisa kita amati dengan mata telanjang. Dan, tentunya, bisa kita abadikan dengan kamera kesayangan.

Jadi, jangan lupa buat melihat gerhana bulan yang terakhir pada 2019. Setidaknya, peristiwa gerhana bulan akan terulang lagi pada 2021. Nah, jangan sampai terlewatkan gerhana bulan dini hari nanti.

Berikut ini, ulasan peneliti angkasa Avivah Yamani dari langitselatan dan kita juga bisa periksa jadwal gerhana bulan yang melintasi langit Indonesia.

Baca Juga: Jadi Obyek Foto Warga, Begini Kondisi Helikopter yang Jatuh di Lombok Tengah

Gerhana Bulan

Bulan berotasi mengelilingi sumbunya dan berevolusi mengelilingi Bumi. Bersama Bumi, keduanya kemudian berevolusi mengorbit Matahari. Karena pergerakan Matahari – Bumi – Bulan inilah, ada saat di mana Matahari, Bumi, dan Bulan berada segaris, dengan Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.

Dengan konfigurasi seperti ini, cahaya Matahari akan terhalang oleh Bumi, dan Bulan tidak memperoleh cahaya untuk dipantulkan ke Bumi. Akibatnya, Bulan yang sedang berada dalam fase purnama menjadi gelap dan tampak memerah dari Bumi.

Baca Juga: Foto-foto Unik dari Generasi Masa Depan Indonesia Saat Hari Pertama Sekolah. Ada Tangis dalam Kelas!

timeanddate.com

Gerhana bulan parsial kembali terjadi.

Akan tetapi,gerhana bulan tidak terjadi setiap Bulan mencapai fase Purnama.Hal ini disebabkan oleh orbit Bulan yang miring 5º dibanding orbit Bumi. Akibatnya, ada saatnya Bulan tidak selalu masuk dalam bayang-bayang Bumi yang menyebabkan Matahari terhalang.

Baca Juga: Lagi, Indonesia Pulangkan Sampah Impor. Foto-foto ini Ungkap Kisahnya

langitselatan

Konfigurasi Matahari – Bumi – Bulan saat terjadinya gerhana bulan sebagian.

Peristiwa inilah yang kita kenal sebagai gerhana Bulan.

Ketika gerhana Bulan terjadi, Bulan memasuki bayang-bayang inti Bumi atau umbra Bumi dan menghilang dari pandangan pengamat di Bumi. Seharusnya, Bumi jadi gelap seperti halnya gerhana Matahari, karena Bulan tidak menerima cahaya Matahari untuk dipantulkan. Akan tetapi, Bulan tidak tidak menghilang tapi berwarna merah. Warna merah itu berasal dari cahaya Matahari yang bisa lolos melewati atmosfer Bumi dan mencapai Bulan.

Baca Juga: Foto-foto dalam Sejarah Indonesia, Jokowi dan Prabowo Goreskan Kisah dalam Buku Bangsa

pixabay

fase gerhana bulan

Tapi, gerhana Bulan total tidak selalu terjadi. Ada kalanya, hanya sebagian piringan Bulan yang masuk dalam umbra Bumi, dan sebagian lagi berada di area penumbra. Jika demikian, Bulan yang berada dalam fase purnama akan jadi lebih redup dan sebagian lagi tidak tampak atau jadi lebih gelap.

Baca Juga: Gagal Temukan Emas dalam penggalian di Sudan Utara, Tim Arkeolog Ini Kecewa. Apa Alasannya?

langitselatan

Peta lintasan Gerhana Bulan Sebagian 17 Juli 2019.

Gerhana Bulan Sebagian 17 Juli 2019

Selama tahun 2019, gerhana Bulan terjadi pada bulan Januari dan Juli. Gerhana Bulan Total tanggal 20-21 Januari memang tidak teramati dari Indonesia karena terjadi pada siang hari. Tapi, untuk Gerhana Bulan Sebagian 17 Juli 2019, masyarakat Indonesia cukup beruntung karena bisa menyaksikan sebagian Bulan menjadi gelap meskipun tidak seluruh proses gerhana bisa diamati. Ini terjadi karena Bulan sudah terbenam saat gerhana masih berlangsung.

Baca Juga: Prau, Tempat Sunrise Terbaik di Jawa Tengah? Foto-foto Ini Beri Bukti

Durasi total Gerhana Bulan Sebagian 17 Juli 2019 akan berlangsung selama 5 jam 33 menit 43 detik. Dari keseluruhan gerhana, 65% permukaan Bulan akan berada dalam bayang-bayang Bumi selama 2 jam 57 menit 56 detik. GBS 17 Juli 2019 akan menjadi gerhana bulan umbra terakhir sampai dengan tahun 2021 kelak. Selama tahun 2020, gerhana yang terjadi adalah gerhana bulan penumbra yang menyebabkan Bulan tampak lebih redup.

langitselatan

Peta kenampakan Gerhana Bulan Sebagian di Indonesia.

Visibilitas GBS di Indonesia

Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 17 Juli 2019 bisa diamati dari wilayah Amerika Selatan, Eropa, Asia dan Australia. Pengamat di seluruh wilayah Indonesia bisa mengamati GBS meski tidak seluruh proses bisa diamati. Untuk wilayah Indonesia barat, gerhana Bulan dimulai lewat tengah malam sampai saat Matahari terbit. Sedangkan untuk wilayah Indonesia tengah dan timur, gerhana baru dimulai saat menjelang fajar. Tidak ada wilayan Indonesia yang bisa mengamati seluruh proses gerhana karena Bulan sudah terbenam dalam kondisi gerhana.

GBS dimulai dengan gerhana penumbra pukul 01:43 WIB dini hari dan berakhir pukul 07:17 WIB. Untuk fase gerhana sebagian akan dimulai saat Bulan memasuki umbra Bumi pukul 03:01 WIB dan baru akan keluar dari umbra Bumi pukul 05:59 WIB.

Untuk pengamat di wilayah Indonesia tengah dan timur, Bulan sudah terbenam sebelum meninggalkan bayangan inti Bumi. Sedangkan di wilayah barat, Bulan terbenam saat memasuki gerhana penumbra.

Waktu Indonesia Bagian Barat Awal GerhanaPenumbra (P1): 01:43:53 WIB Awal Gerhana Sebagian (U1) : 03:01:43 WIB Puncak Gerhana : 04:31:54 WIB Akhir Gerhana Sebagian (U4) : 05:59:39 WIB Akhir GerhanaPenumbra (P4) :07:17:36 WIB

Waktu Indonesia Bagian Tengah Awal GerhanaPenumbra(P1) : 02:43:53 WITA Awal Gerhana Sebagian (U1) : 04:01:43 WITA Puncak Gerhana : 05:31:54 WIT Akhir Gerhana Sebagian (U4) : 06:59:39 WITA Akhir GerhanaPenumbra (P4) :08:17:36 WITA

Waktu Indonesia Bagian Timur Awal GerhanaPenumbra (P1): 03:43:53 WIT Awal Gerhana Sebagian (U1) : 05:01:43 WIT Puncak Gerhana : 06:31:54 WIT Akhir Gerhana Sebagian (U4) : 07:59:39 WIT Akhir GerhanaPenumbra (P4) :09:17:36 WIT

Sumber: Avivah Yamani/Langitselatan.com

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : langitselatan.com

Baca Lainnya