Fotokita.net - Kapten Bangga Luhur Insani pilot pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 794 yang mengalami insiden menabrak garbarata Bandara Mopah Merauke saat hendak take off menuju Sentani, Kabupaten Jayapura pada Kamis (26/1/2023).
Dari foto yang dirilis oleh kantor berita Antara, bagian atas dari garbarata bandara terlihat rusak cukup parah. Atapnya terbuka lebar, sementara bagian kaca tampak pecah.
Sementara itu, sayap kanan pesawat terlihat tergores. Pilot Bangga Luhur Insani telah menjalani tes urine usai insiden di Bandara Mopah. Ini profil penerbang berpengalaman tersebut.
Pemeriksaan urine dilakukan pasca insiden sayap kanan pesawat yang dipiloti Kapten Bangga Luhur Insani dan FO Riandika Pradana menabrak garbarata Bandara Mopah Merauke, Provinsi Papua Selatan pada Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 09.10 WIT.
Kasat Narkoba Polres Merauke, AKP Isak Runtulalo menyebutkan terdapat 7 kru pesawat yang dilakukan pengambilan urine, termasuk pilot.
"Hasil pemeriksaan urine, seluruh kru negatif dari unsur narkotika," kata Isak kepada wartawan di Bandara Mopah Merauke.
Kapolres Merauke, AKBP Sandi Sultan mengatakan sebelum melakukan takeoff, kindisi pesawat Lion Air dalam kondisi baik. Insiden menabrak garbarata terjadi saat pesawat hendak takeoff dan keluar dari tempat parkir di bandara.
"Kami sudah ke lokasi kejadian dan melihat semuanya. Nanti akan dikoordinasikan dengan pihak terkait pasca insiden ini," ujarnya.
"Insiden terjadi sekitar pukul 09.10 WIT, menyebabkan kerusakan di sayap bagian kanan," kata Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan ketika dihubungi Antara dari Jayapura, Kamis.
Sandi mengaku pesawat yang di piloti Bangga Luhur Insani membawa 125 penumpang itu mengalami insiden saat menuju landasan pacu untuk take off.
"Sayap bagian kanan menabrak garbarata Bandara Mopah Merauke hingga nampak tergores," ujar Sandi Sultan.
Akibat insiden yang terjadi, ujar dia, pesawat yang membawa bagasi sebanyak 1.105 Kg dan cargo 646 Kg, tidak melanjutkan perjalanannya ke Bandara Sentani.
Pemberangkatan penumpang ditunda Jumat (27/1/2023) dan pihak Lion Air memberikan kompensasi.
Penyidik Polres Merauke telah meminta keterangan dari pilot dan beberapa orang crew, kata Sandi Sultan.
Pilot Bangga Luhur Insani termasuk penerbang yang sudah berpengalaman. Dia mulai menyandang kapten penerbang sejak akhir Desember 2020.
Hasrat Bangga menjelajahi langit Indonesia rupanya menurun dari ayahnya. Apabila menulusuri akun media sosialnya, ayah Bangga adalah kapten pilot Garuda Indonesia. Namanya, Budi Agus.
Pada 21 November 2018, Kapten Budi Agus telah berpulang ke rahmatullah. Bangga yang begitu dekat dengan sang ayah tampak menyimpan duka mendalam. Namun, dia mengikhlaskan sosok tercinta pergi ke alam baka.
Karir pilot lulusan sekolah Deraya Flying School itu terus menanjak. Setelah menyandang bar 4, Bangga bertugas memimpin pesawat Lion Air di wilayah timur Indonesia.
Ayah dua anak laki-laki ini sampai rela meninggalkan keluarganya yang tinggal di bilangan Bintaro, Tangerang Selatan. Maklum, dia lebih banyak bertugas di Indonesia bagian timur. Salah satunya, Papua.
Bangga juga senang mengoleksi sepeda motor. Salah satu motor kesayangannya adalah Vespa. Saat libur dari tugas, dia tampak memacu kendaraan andalannya.
Pilot yang kerap menjelajah langit Nusa Tenggara Timur itu rajin membagikan aktivitasnya di media sosial.
(*)
Penulis | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR