"Kalau yang beredar laporannya yang bersangkutan anggota PIK itu pada saat acara mungkin ada gangguan signal itu kan, itu kan bagian PIK, nah dipanggil tidak ada, mungkin Kapolres marah kan. Kalau laporan itu yang beredar di group seperti, tapi kan saya perlu klarifikasi dulu Kapolresnya seperti apa kan," tukasnya.
Belakangan, Brigadir Sony Limbong, anggota Polres Nunukan yang dipukul Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar mengakui sudah melakukan kesalahan fatal ini. Brigadir Sony Limbong meminta maaf atas tersebarnya video dugaan penganiayaan yang dialami dirinya di media sosial.
Permintaan maaf itu disampaikan Brigadir Sony Limbong melalui video yang tersebar di media sosial. Salah satunya di antaranya dibagikan akun Instagram @tarakanku pada Senin (25/10/2021) malam.
Brigadir Sony Limbong yang tengah memakai seragam Polri itu meminta maaf kepada Kapolres AKBP Syaiful Anwar lantaran telah menyebarkan video penganiayaan yang dialami dirinya tersebut.
"Selamat malam Komandan, dan rekan-rekan terkhusus untuk Bapak Kapolres AKBP SA. Saya mohon maaf atas video yang beredar di media sosial, karena pada saat mengupload video tersebut tidak berpikir secara jernih," kata Brigadir SL.
Ia menyampaikan pihaknya juga menyesal telah menyebarkan video tersebut. Sebaliknya, dia juga telah menemui Kapolres Nunukan AKBP SA untuk menyelesaikan masalah ini.
"Dengan beredarnya video tersebut, saya sangat menyesal dan saya membenarkan bahwa saya tidak melaksanakan perintah pimpinan. Setelah kejadian tersebut, saya langsung menghadap Bapak Kapolres untuk menyelesaikan masalah tersebut," ungkap dia.
Lebih lanjut, ia menyampaikan permohonan maaf yang disampaikannya itu tidak ada unsur paksaan.