Rupanya, Kapolres Nunukan langsung hajar anak buah dipicu zoom error saat melalukan rapat dengan Polda Kalimantan Utara dan Mabes Polri. Fakta baru terungkap di balik peristiwa penganiayaan yang viral dilakukan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar terhadap anak buahnya berinsial SL. Terkuak, Syaiful Anwar kesal dengan korban.
Kabid Humas Polda Kalimantan Utara, Kombes Budi Rachmad menyebut, Syaiful Anwar kesal lantaran SL selaku anggota di bagian Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) tidak bertugas dengan baik, ketika terjadi gangguan jaringan saat kegiatan zoom meeting dengan Polda Kalimantan Utara dan Mabes Polri.
"Padahal tanggal 21 Oktober sementara kegiatan acara puncak HKGB (Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari) zoom meeting dengan Mabes Polri dan Polda," kata Budi saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).
Budi membenarkan kejadian Kapolres Nunukan aniaya anak buahnya. Kekinian, yang bersangkutan tengah diperiksa oleh Bidang Propam atas perintah Kapolda Kalimantan Utara Irjen Bambang Kristiyono.
"Atas kejadian viralnya Kapolres Nunukan, Kapolda Kaltara memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan pemeriksaan awal," ujar Budi.
Selain itu, Budi menyebut Bambang juga telah memerintahkan Karo SDM Polda Kalimantan Utara untuk segera menonaktifkan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar. Hal itu dilakukan dalam rangka pemeriksaan. "Kemudian Karo SDM akan menerbitkan SKEP nonaktifkan Kapolres Nunukan," pungkasnya.
Kini, Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar, dinonaktifkan dari jabatannnya usai diduga memukul anak buahnya. Pemukulan diduga dipicu anak buah AKBP SA tidak standby ketika acara Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) berlangsung.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Propam Polda Kaltara, Kombes Dearystone Supit. Dia menyebut AKBP SA diduga memukul anggotanya lantaran tidak standby ketika acara HKGB berlangsung.