Follow Us

Pedagang Tolak PPKM Darurat Diperpanjang, Begini Jawaban Luhut

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 19 Juli 2021 | 10:20
Suasana pasar Tanah Abang, Jakarta tampak sepi di tengah penyebaran Covid-19. Pedagang menolak PPKM Darurat diperpanjang.
ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO via BBC Indonesia

Suasana pasar Tanah Abang, Jakarta tampak sepi di tengah penyebaran Covid-19. Pedagang menolak PPKM Darurat diperpanjang.

Kemudian terdapat 15,6% UMKM penjualannya anjlok di atas 75%.

Padahal menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pada tahun 2019, UMKM berrkontribusi 60% atau senilai Rp8.573 triliun bagi Produk Domestik Bruto (PDB) negara.

Baca Juga: Luhut Syok Covid Makin Ganas, Foto Masker Prabowo Jadi Sorotan, Ternyata Ini Keunggulannya

UMKM juga berkontribusi menyerap 97% dari total tenaga kerja, serta menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi.

Terdapat dua alasan mengapa UMKM menjadi pihak paling depan yang sangat terdampak dari kebijakan PPKM darurat, kata Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda.

Pertama karena aktivitas UMKM sangat melekat dengan kegiatan masyarakat.

"Jadi 99% usaha di Indonesia itu UMKM dan berhadapan langsung dengan masyarakat, seperti penjual somay, ketoprak dan lainnya. Jadi sangat berdampak masif jika dilakukan pembatasan," kata Huda.

Kedua adalah ketidakmampuan banyak UMKM dalam beradaptasi dengan teknologi - jual beli online. Sehingga, pertemuan fisik menjadi faktor penting dan andalan.

Solusinya, menurut Huda, adalah pemerintah harus memberikan bantuan kepada UMKM agar dapat bertahan melewati masa PPKM darurat.

Kemudian, pemerintah juga perlu meningkatkan daya beli masyarakat sehingga dapat membeli produk UMKM tersebut.

Baca Juga: Bikin Bencana, Ini Foto Ikan Mas yang Dibuang Sembarangan ke Danau Tumbuh Jadi Raksasa

Pedagang menolak PPKM Darurat diperpanjang, Luhut Binsar Pandjaitan memberi jawaban ini.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest