Follow Us

Pedagang Tolak PPKM Darurat Diperpanjang, Begini Jawaban Luhut

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 19 Juli 2021 | 10:20
Suasana pasar Tanah Abang, Jakarta tampak sepi di tengah penyebaran Covid-19. Pedagang menolak PPKM Darurat diperpanjang.
ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO via BBC Indonesia

Suasana pasar Tanah Abang, Jakarta tampak sepi di tengah penyebaran Covid-19. Pedagang menolak PPKM Darurat diperpanjang.

"Bagaimana solusinya kalau tidak jualan? Wong itu mata pencaharian saya," kata Ruth kepada wartawan di Solo, Fajar Sodiq, yang melaporkan pada BBC News Indonesia, Kamis (1/7/2021).

Ruth menambahkan, selama pandemi terjadi penurunan pendapatan lebih dari 50%, bahkan bisa sangat sepi sekali.

"Sekarang, ramai itu adalah bisa bayar makan sama pegawai, itu saja sudah bersyukur," katanya.

"Ini sudah turun, terus ada PPKM lagi, terus bagaimana coba? Saya tidak mungkin PHK dua orang yang membantu karena kasihan," tambahnya.

Ketua Pelaksana Satgas Covid-19 dan juga Sekda Kota Solo, Ahyani mengatakan UMKM di wilayahnya akan menyesuaikan kebijakan PPKM darurat.

Baca Juga: Nekat Terobos PPKM Darurat, Ribuan Orang Datangi Peternakan Ini Demi Foto Bareng Sapi Terkecil di Dunia

Rasa khawatir juga diungkapkan penjual es Dawet Telasih Bu Dermi di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Ruth Tulus Subekti. Foto diambil sebelum pandemi.
FAJAR SIDIQ via BBC Indonesia

Rasa khawatir juga diungkapkan penjual es Dawet Telasih Bu Dermi di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Ruth Tulus Subekti. Foto diambil sebelum pandemi.

"Dari pemerintah sudah menyiapkan konsekuensi-konsekuensi seperti bansos untuk UMKM… Nilainya (bansos) belum bisa ditetapkan, tapi ada lah nanti," kata Ahyani yang menyebut terdapat sekitar 17.000 UMKM di Kota Solo.

Sepanjang pandemi Covid-19, data Akumindo, terdapat sekitar 30 juta UMKM yang gulung tikar, dari 64,7 juta UMKM tahun 2019 menjadi 34 juta pada tahun 2020.

Akibatnya, terdapat sekitar tujuh juta pekerja informal UMKM kehilangan mata pencaharian.

Menurut data Bank Indonesia, 87,5% UMKM terimbas akibat Covid-19. Dari jumlah itu, 93,2% nya terdampak negate dari sisi penjualan.

Rinciannya, 16,2% UMKM mengalami penurunan penjualan 25%. Lalu, 40% UMKM mengalami penurunan 25-50%, dan 28,2% UMKM mengalami penurunan penjualan 51-75%.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest