Follow Us

Innalillahi, Indonesia Kehilangan Sosok Tukang Kritik Polisi yang Berani, Pernah Bongkar Fakta 3 Anggota Polri Penembak Laskar FPI

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 16 Juni 2021 | 14:31
Neta S Pane dikenal berani mengkritik polisi. dia pernah membongkar fakta 3 anggota Polri penembak laskar FPI.
Instagram Habibneta

Neta S Pane dikenal berani mengkritik polisi. dia pernah membongkar fakta 3 anggota Polri penembak laskar FPI.

Sebelum dikenal sebagai ketua Presiden Indonesia Police Watch (IPW), Neta berkarir di dunia jurnalistik.

Baca Juga: Buka Masker Saat Foto Bersama, Habib Rizieq Bakal Jalani Kegiatan Ini Usai Bebas dari Penjara

Neta S Pane pernah menjadi reporter Surat Kabar Harian (SKH) Merdeka di Jakarta tahun 1984.

Karirnya di SKH Merdeka cukup cemerlang hingga membuatnya menjadi redaktur pelaksana pada tahun 1991. Namun, jabatan ini tidak berlangsung lama diemban Neta S Pane.

Dia lalu menjadi redaktur pelaksana di Harian Terbit Jakarta tahun 1993 lalu menjadi redpel Koran Aksi Jakarta.

Baca Juga: Heboh Dana Haji Dipakai Bangun Jalan, Ustaz Abdul Somad: Umat Islam Mengamuk!

Neta S Pane dikenal berani mengkritik polisi. dia pernah membongkar fakta 3 anggota Polri penembak laskar FPI.
Instagram Habibneta

Neta S Pane dikenal berani mengkritik polisi. dia pernah membongkar fakta 3 anggota Polri penembak laskar FPI.

Neta S Pane juga sempat menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Surat Kabar Jakarta 2002-2004 sebelum akhirnya menjadi Ketua Presidium IPW sampai sekarang.

Heboh pakai topi berlambang palu arit

Beberapa waktu lalu, Neta S Pane sempat membuat heboh media sosial. Beredar di sosial media Facebook sebuah unggahan hasil tangkapan layar dari sebuah artikel dan disertai dengan narasi topi yang berlambang palu arit yang dipakai oleh ketua IPW adalah logo PKI.

Baca Juga: Profil Suparman Nyompa, Hakim yang Ringankan Hukuman Habib Rizieq, Ternyata Pemilik Pesantren

Dikutip dari akun Facebook yang dikelola oleh Masyarakat Anti Hoax Indonesia, foto ketua presidium IPW memakai topi berlogo PKI adalah tidak benar.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest