Follow Us

Innalillahi, Indonesia Kehilangan Menlu Terbaik, Ternyata Pernah Ejek Bung Karno Hingga Kabur ke Amerika

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 06 Juni 2021 | 16:01
Mantan Menteri Luar negeri era Orde Baru Mochtar Kusumaatmadja meninggal dunia, Minggu (6/6/2021).
Istimewa

Mantan Menteri Luar negeri era Orde Baru Mochtar Kusumaatmadja meninggal dunia, Minggu (6/6/2021).

Puncak prestasi yang ia peroleh selama menjadi Menlu adalah diterimanya konsep Negara Kepulauan dalam Konvensi Hukum Laut 1982.

Selepas menjadi Menlu, Kusumaatmadja masih aktif berkegiatan di berbagai forum internasional, seperti menjadi anggota Komisi Hukum Internasional PBB selama dua tahun.

Baca Juga: Pamer Foto Menyelam di Wakatobi, Ustaz Abdul Somad Diminta Lakukan Ini, Netizen: Saya Tunggu

 Menlu Marty M.Natalegawa menyalami Mochtar Kusumaatmaja, yang mendapat anugerah Pahlawan Nasional di Jakarta (25/7/2012).
ANTARA/HO-Kemlu RI

Menlu Marty M.Natalegawa menyalami Mochtar Kusumaatmaja, yang mendapat anugerah Pahlawan Nasional di Jakarta (25/7/2012).

Pada November 1962, suasana di Kota Bandung, khususnya di lingkungan kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) memanas.

Ketika itu, para aktivis GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) menebar pamflet dan berbagai aksi yang menuntut Mochtar Kusumaatmadja dipecat sebagai Dekan Fakultas Hukum Unpad.

Para mahasiswa GMNI itu menganggap Mochtar anti Manipol-Usdek karena kerap mengkritik kepemimpinan Presiden Soekarno.

Maklum, penyebabnya bermula dari sebuah perkuliahan, Mochtar antara lain pernah menyatakan, "Nehru lebih berpengalaman dari Sukarno dalam soal politik luar negeri."

Baca Juga: Fotonya Bikin Syok, Ini Penampakan Ria Ricis di Tanah Makam Sang Ayah yang Masih Basah

Di lain kesempatan, Mochtar pernah menyebut Bung Karno sebagai, "Sosialis musiman".

Bung Karno yang tengah berada di Tokyo, Jepang rupanya mendapat laporan tentang aksi GMNI tersebut.

Dia langsung mengirim telegram kepada Menteri Pendidikan Prof Tojib Hadiwidjaja pada 16 November 1962 untuk memberhentikan Mochtar sebagai dekan.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest