Baca Juga: Kisah Bocah Korban Kecelakaan, Panjati Tebing 30 Meter di Malam Hari, Warga Syok Lihat Kondisinya
Cahayanya dibiaskan melalui matahari yang terbit dan terbenam di Bumi,” terang NASA dalam unggahannya di Facebook. Fenomena langit langka ini juga dikenal sebagai "Flower Moon", atau ketika bulan purnama bertepatan dengan mekarnya bunga di bulan Mei, menurut The Old Farmer's Almanac.
Gerhana bulan total berikutnya akan terjadi pada 15-16 Mei 2022, menjadikannya “Flower Blood Moon”.
Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
Ketika gerhana bulan total terjadi, posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar sehingga membuat bulan masuk ke umbra bumi.
Sementara supermoon adalah istilah masyarakat untuk menandai bulan yang berada pada titik terdekat dengan bumi, karena tampak sangat besar dan sangat cerah.
Bulan purnama maupun supermoon umumnya cenderung identik dengan penampakan warnanya yang putih atau putih-abu saat malam hari.
Namun, mengapa saat gerhana total kali ini bulan berwarna merah dan disebut Super Blood Moon?
Baca Juga: Profil Mayjen Dudung, Pangkostrad Baru yang Berani Lawan Habib Rizieq
Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
Ketika gerhana bulan total terjadi; posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar sehingga membuat bulan masuk ke umbra bumi.