Follow Us

Foto Serangan Israel di Al-Aqsa Dikutuk, Begini Cara Soeharto Akali Pembelian Jet Tempur Skyhawk dari Negeri Yahudi

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 12 Mei 2021 | 17:41
Bentrokan Palestina-Israel kembali terjadi di sekitar Masjid Al-Aqsa.
AP/Mahmoud Illean via CNN Indonesia

Bentrokan Palestina-Israel kembali terjadi di sekitar Masjid Al-Aqsa.

Yitzhak Rabin tidak main-main, dia mengemban misi penting pemerintah Israel, untuk melangungkan lobi khusus dengan pemerintah Indonesia.

Latar belakang kerjasama intelijen dan perdangan yang berlangsung diam-diam menjadikan hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel semacam teman tapi mesra.

Baca Juga: Tengku Zul Meninggal Dunia, Sang Ulama Tegaskan Baru Mau Bantu Pemerintah Jika Presiden Jokowi Wafat

Indonesia tidak punya hubungan diplomatik resmi dengan Israel, tapi kerjasama intelijen dan perdagangan, nilai uangnya 400-500 juta dolar Amerika Serikat.

Nah, pada sisi itulah misi diplomatik Yitzhak Rabin menemukan konteksnya. Hal lainnya, Rabin ingin Indonesia lebih berperan dalam diplomasi Timur Tengah, khususnya mencairkan ketegangan Israel-Palestina.

Indonesia, sebagai aktor gerakan non-blok masih dianggap punya peluang besar untuk mempengaruhi proses perdamaian negara-negara kawasan Timur Tengah.

"My main goal is that the organization of non-aligned states will support the process and the agreements reached and that this will allow wide support in that part of the world, among those states that oppose or have reservations about the agreements," demikian pernyataan Yitzhak Rabin, sebagaimana diarsip UPI Archives (15 Oktober 1993).

Baca Juga: Foto Ayah Raditya Oloan Penuh Pilu, Sosok Panutan yang Rela Tanggung Dosa Saat Sang Anak Ingin Gugurkan Calon Cucunya

Mengenai kunjungan Yitzhak Rabin ke Jakarta, motif-motif diplomasi interasional menjadi penting.

Kunjungan ini menunjukkan pragmatisme Soeharto dalam kebijakan luar negerinya.

Padahal, sebelumnya, opini yang berkembang luas betapa pertemuan itu mustahil, karena Soeharto tidak menganggap penting isu Islam atau agama, dalam kebijakan luar negeri.

Satu bulan setelah pertemuan dengan Rabin, Soeharto berkunjung ke Iran untuk mengimbangi perdebatan di ruang publik (Rizal Sukma, Islam in Indonesian Foreign Policy, hal 77).

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest