Follow Us

Dikenal Sebagai Sosok Penyabar, Tabiat Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar Berubah Usai Sering Pulang Malam: Dia Selalu Marah Pada Ibunya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 30 Maret 2021 | 13:17
Dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021), tertangkap kamera CCTV.
Tribunews.com via ISTIMEWA

Dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021), tertangkap kamera CCTV.

Fotokita.net - Dikenal sebagai sosok penyabar, tabiat pelaku bom bunuh diri Makassar berubah usai sering pulang malam: dia selalu marah pada ibunya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap otak dalang dan pelaku aksi bom bunuh di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Hal tersebut diungkapkan Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi kejadian bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujungpandang, Kota Makassar Minggu malam.

Baca Juga: Tangis Azriel Pecah Lihat Ashanty Kritis, istri Anang Hermansyah Tak Punya Pilihan Lain Saat Anak Sambungnya Kepergok Hamili Anak Orang: Ngawinin...

Menurut dia, dua pelaku bom bunuh diri tersebut berkaitan dengan 19 teroris JAD yang ditangkap di Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

"Pelaku ini merupakan jaringan JAD (berkaitan) dengan 19 anggota JAD yang ditangkap kemarin," kata Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Sosok Daniel Otak JAD

Jamaah Ansharut Daulah (JAD) adalah organisasi teroris yang berafiliasi ke ISIS.

Di balik organisasi itu ada seorang yang menjadi mastermind-nya atau dalangnya.

Baca Juga: Pemilik Motor Bom Bunuh Diri Terungkap, Ternyata Dalang Aksi Keji di Makassar Kirim Uang dari Afghanistan dengan Cara Ini: Donaturnya dari 5 Negara

Mabes Polri mengungkap masih mengejar seorang terduga teroris bernama Saefullah alias Daniel alias Chaniago.

Penjaga perpustakaan Ponpes Ibnu Mas'ud itu bahkan masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Baca Juga: Sukses Geser Posisi Nia Ramadhani, Ini Sosok Cantik Mikhavita Wijaya Istri Bams Eks Samsons yang Selalu Unggah Foto Romantis Saat Sang Suami Menderita Penyakit Mematikan

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo pada akhie 2029 lalu mengatakan Saefullah mengendalikan dan memberi perintah kepada sejumlah terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia.

Salah satunya kepada terduga teroris N atau Novendri yang ditangkap di Padang, Sumatera Barat.

Saefullah mengarahkan N untuk mengirim uang kepada Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"N ini ada pengendalinya, mastermind-nya saat ini atas nama Saefullah alias Daniel alias Chaniago.

Baca Juga: Ngakunya Jadi Artis Paling Santai, Aib Sule Dibongkar Kiky Saputri Hingga Bikin Natalie Holscher Meradang: Cepet Sembuh Mbaknya

Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberi keterangan usai tinjau bom gereja katedral Makassar
Sonora.ID

Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberi keterangan usai tinjau bom gereja katedral Makassar

Yang bersangkutan sudah diterbitkan DPO oleh Densus 88 sebagai mastermind," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

Saat ini Daniel diduga berada di satu wilayah di Khorasan Afghanistan.

"Kenapa ada di situ, (karena) pasca-kekalahan ISIS di Suriah, Al Baghdadi langsung pecah kekuatannya.

Baca Juga: Terpesona Senyum Sang Artis Cantik, Jenderal Kopassus Ini Rela Ingkari Janji Hingga Dapat Telepon Mabes TNI Berkali-kali: Saya Pusing Juga

Saat ini kekuatan ISIS sudah mengarah ke suatu daerah, yaitu di Khorasan Afghanistan.

Ini daerah abu-abu, daerah perbatasan yang tidak bisa dikontrol oleh satu pemerintah, itu sebabnya mereka kuat di situ," imbuhnya.

Selain itu, Saefullah mengontrol beberapa pelaku yang ada di Indonesia, antara lain tersangka Yoga dari JAD Kalimantan Timur yang ditangkap Juni 2019.

Baca Juga: Pantas Harta Duniawinya Bikin Iri Teddy Pardiyana, Ternyata Begini Cara Sule Rawat Pabrik Uang di Dunia Hiburan Tanah Air

Yoga sendiri berperan menggantikan Andi Baso, sebagai jembatan penghubung antara kelompok ISIS atau JAD di Indonesia dan Filipina.

Menurut Dedi, Saefullah berencana mengirimkan uang kepada Yoga untuk membeli senjata di Filipina, untuk nantinya dikirim ke Indonesia.

Anggota Densus 88 membawa terduga teroris dari Makassar setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021). Sebanyak 26 orang terduga teroris yaitu 19 orang dari Makassar dan 7 orang dari Gorontalo yang tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dibawa ke Jakarta untuk pemeri
Tribunnews/Irwan Rismawan

Anggota Densus 88 membawa terduga teroris dari Makassar setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021). Sebanyak 26 orang terduga teroris yaitu 19 orang dari Makassar dan 7 orang dari Gorontalo yang tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dibawa ke Jakarta untuk pemeri

Saefullah juga disebut sebagai orang yang mengatur perjalanan Muhammad Aulia beserta 11 orang Indonesia lain yang berencana berangkat ke Khorasan Afghanistan.

Namun, mereka dideportasi dari Bangkok dan kemudian ditangkap Densus 88 di Bandara Kualanamu, Medan.

L (26) dan istrinya, YSR, adalah terduga pelaku pengeboman bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

L dan istrinya tinggal di di Jl Tinumbu I Lorong 132, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar.

Baca Juga: Ketakutan Anak Hasil Hubungan Gelapnya dengan Artis Sinetron Terbongkar, Vicky Prasetyo Mendadak Teriak Kegirangan Saat Kalina Ocktaranny Minta Rujak: Mau Perluasan Rahim

Menurut Ketua RW 1 Jl Tinumbu I, Kelurahan Bungaejayya, Kecamatan Bontoala, Hamka mengatakan, pelaku pengeboman Gereja Katedral Makassar, L, dikenal anak yang penyabar. Menurutnya, ayah L meninggal saat L berusia 5 tahun.

"Ia penyabar sekali dari kecil, sudah yatim dari umur 5 tahun," ujar Hamka, Senin (29/3/2021). L adalah anak sulung dari dua bersaudara.

Menurut Hamka, perubahan L terasa saat pria 26 tahun itu memutuskan berhenti kuliah.

L lebih pendiam dan mulai jarang berkumpul dengan tetangganya. Ia juga kerap pulang malam.

Baca Juga: Terlanjur Koar-koar Soal Kesetiaan dalam Rumah Tangga, Hotman Paris Mendadak Kicep Usai Aib Desiree Tarigan Dibongkar 2 Anak Kandung Hotma Sitompul

"Dia kuliah dekat sini, saya lupa kampus apa. Tapi tiba-tiba dia mau berhenti, bahkan saya kasihan sama ibunya, karena tidak mau dilarang," jelasnya.

"Berubah, dia sering pulang malam, terus sudah tidak mau bergaul sama warga di sini. Dulu memang pendiam, tapi masih mau kumpul," lanjutnya.

Bahkan, L semakin keras dan sering menegur ibunya jika melakukan ritual adat, salah satunya barazanji.

Baca Juga: Bak Dendam Sudah Diubun-ubun, Hotma Sitompul Sampaikan Pesan Tegas: Sudah Mau Rujuk, Tiba-tiba Dia Tunjuk Hotman Paris

Dia juga tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang menyembelih.

"Dia selalu tegur orangtuanya kalau barazanji, katanya bid'ah, tidak boleh. Bahkan L ini tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang potong," tuturnya.

Hamka mengatakan tiba-tiba saja ia mendapatkan kabar bahwa L menikah. Mereka pun memilih meninggalkan rumah ibu L dan tinggal di rumah kontrakan di Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala.

"Tiba-tiba menikah, tidak tahu orang mana itu (istrinya), kami tidak tahu karena tidak menikah lewat pemerintah," katanya.

Baca Juga: Terungkap, Pemilik Sepeda Motor yang Dipakai Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Ia mengaku, warga sekitar tidak ada yang membenci keluarga Lukman atas kejadian ini, bahkan ia merasa iba dengan ibu dan adik L.

"Kasihan ibunya, jualan di warung, cuma dibantu sama adik perempuan L. Pas anaknya sudah kuliah, malah berhenti, dan masuk aliran sesat. Semoga ini yang terakhir," katanya.

"Bahkan kalau dia mau dikuburkan di pemakaman sekitar, warga di sini tidak ada yang keberatan," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan, L dan istrinya, YSR, dinikahkan enam bulan lalu oleh Risaldi.

Risaldi adalah tersangka teroris yang tewas saat hendak ditangkap di Villa Mutiara, Januari lalu.

"Keduanya beberapa bulan lalu, enam bulan lalu, dinikahkan oleh Risaldi yang sudah ditangkap pada Januari yang juga kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan pernah terlibat operasi di Jolo Filipina Tahun 2012," bebernya.

Baca Juga: Bukan Cuma Guncang Gereja Katedral, Kota Makassar Ternyata Berkali-kali Diguncang Teror Bom Hingga Jusuf Kalla Ungkap Akar Penyebabnya

Menurutnya, sebelum melancarkan aksi bom bunuh diri di Makassar, L sempat meninggalkan surat wasiat ke ibunya.

"Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati syahid," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mapolda Sulsel, Senin (29/3/2021) siang.

Baca Juga: Foto-foto Bom Bunuh Diri Makassar Beredar, Bagian Tubuh Ditemukan di Lokasi Ledakan, Warga Bergidik Ceritakan Kronologinya

Kata Listyo, dalam melakukan aksinya, L tidak sendirian, ia bersama dengan istrinya berinisial YSF.

Mereka, sambungnya, merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan aksi serupa di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.

"Keduanya menikah enam bulan lalu dan dinikahkan oleh Rizaldi yang beberapa waktu lalu ditangkap di bulan Januari," ujarnya.

Masih dikatakan Listyo, L dan YSF ini sering mengikuti pengajian di perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makasaar.

Keduanya berperan memberikan doktrin. "Mereka ada dalam kelompok pengajian Villa Mutiara di mana masing-masing memiliki peran untuk memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana untuk jihad," ungkapnya.

Baca Juga: Digeruduk Keluarga Besar, Artis Cantik Ini Nekat Pindah Agama Demi Dinikahi Pejabat Tinggi, Sekarang Kehidupannya Seperti Ini

Selain itu, mereka juga berperan membeli bahan yang akan digunakan utnuk alat bom bunuh diri.

Terkait dengan maraknya terduga teroris yang diamankan pihaknya pasca-ledakan bom bunuh diri tersbut. Ia pun mengimbau warga agar tidak mudah terpancing dengan aksi terorisme.

"Hari ini ada kepala BNPT dan kami juga sudah berkoordinasi dengan kementerian agama, ormas agama dan kepemudaan untuk menekankan agar doktrin terkait terorisme tidak berkembang," jelasnya.

Baca Juga: Bikin Syok Warga Karena Dikira Gempa, Ini Penyebab Kilang Minyak Pertamina di Balongan Indramayu Meledak Hingga Terjadi Kebakaran Besar

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest