Ia mengaku memiliki dokumen perjanjian resmi dengan BIN yang ditunjukkannya ke pihak Arab Saudi.
"'Tapi ini ada laporannya, Anda bisa buktikan kalau Anda tidak punya permasalahan dengan badan intelijen Indonesia?'," ucap Rizieq, mengulangi perkataan otoritas Arab Saudi.
"Apa buktinya? 'Saya punya dokumen perjanjian antara saya dengan badan intelijen Indonesia', saya terjemahkan lagi dalam bahasa Arab," paparnya.
Habib Rizieq mengaku dokumen tersebut dirasa harus dirahasiakan dan tidak dipublikasikan.
"Resmi di situ, dan dokumen ini belum saya buka ke masyarakat. Saya pikir enggak ada perlunya saya buka, kecuali kalau darurat," terang pendakwah ini.
Melihat dokumen perjanjian itu, Habib Rizieq mengaku pihak otoritas Arab Saudi justru terkejut.
Tidak hanya itu, otoritas Arab Saudi yang berwenang dalam intelijen justru meminta maaf karena telah menuduh Habib Rizieq.
"Saya tunjukkan, mereka kaget, 'Anda punya perjanjian begini bagus dengan negara, Anda tidak punya masalah, kok dilaporkan macam-macam?'," ungkap Habib Rizieq.
"Akhirnya pemerintah Saudi, otoritas yang berwenang di bidang ini mereka justru akhirnya minta maaf, 'Kami salah, kami sudah melewati batas wewenang yang kami punya, kami minta maaf karena ini memang dari informasi yang kami terima'," terangnya.