"Jin sama tuyul nih kayaknya yang kerja di sini," lanjutnya.
Tak berapa lama, Eko datang menghampiri Nikita.
"Kan ngomong juga enggak perlu pakai begini dong, mentang-mentang ini luas benar," tegur Eko.
"Ya karena ini kantor," balas Nikita.
"Iya udah dong, bisa kita ngomong hadap-hadapan, enggak perlu pakai toa, lu kira kita mau wisata," tukas Eko.
Nikita hanya tertawa dan kembali mempertanyakan isi kantor Eko yang kosong melompong.
"Mana yang katanya punya karyawan seribu? Mana?," teriak Nikita.
"Sabar bu, sabar bu," tenang Eko.
"Jadi kita memang bikin kantor itu namanya virtual office."