Fotokita.net - Anggotanya berani main keroyok prajurit TNI, ternyata purnawirawan jenderal ini jadi pemimpin turing klub moge, pernah pegang jabatan penting di TNI AD.
Letjen (Purn) Djamari Chaniago menjadi nama yang banyak disebut saat kasus pengeroyokan yang dilakukan anggota klub moge viral di media sosial.
Rombongan motor gede terlibat kasus pengeroyokan dua anggota TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat. Kasus itu berakhir di Polres Bukittinggi.
Dua orang pun telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka terkait pengeroyokan tersebut.
Lalu siapakah sosok Letjen (Purn) Djamari Chaniago itu?
Dilansir dari Tribunnews, seperti diberitakan Tribun Padang, dua orang anggota rombongan pengendara Harley Davidson telah menjadi tersangka dalam kejadian tersebut.
Keduanya dua orang sebagai tersangka yakni BSA (18 tahun) dan MS (49 tahun).
Diduga adalah anggota Harley Davidson Owner Group (HOG) Indonesia.
Keduanya jadi tersangka setelah melakukan pemukulan terhadap Serda Mistari dan Serda Yusuf
Serda Mistari mengalami luka bibir pecah, kepala bengkak akibat dipukuli.
Serda Yusuf mengalami kepala bengkak akibat diinjak, leher sakit, perut memar akibat tendangan.
Selain menangkap dua pengendara motor gede alias moge, Polres Bukittinggi juga menahan belasan motor Harley Davidson.
Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara, mengatakan, ada 13 kendaraan yang ikut diamankan di Polres Bukittinggi.
"Kendaraan sudah diamankan. Kita cek surat-suratnya seperti STNK kendaraannya. Kalau lengkap, bisa dipertanggungjawabkan secara hukum, bisa keluar secara bertahap," katanya, Sabtu (31/10/2020).
Diduga Kesalahpahaman di Jalan
AKBP Dody Prawinegara menceritakan, cek-cok itu terjadi hanya karena kesalahpahaman di jalan.
"Mungkin sama-sama tidak bisa mengendalikan emosi," kata AKBP Dody.
Kata dia, korban merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Pengendara motor (korban) itu merupakan anggota Kodim, tadi Dandim sudah menyelesaikan," katanya.
Para pengendara moge sudah meminta maaf, namun proses hukum tetap lanjut.
"Nanti video permintaan maafnya akan diberikan untuk dimasukkan di IG," katanya.
Ia menyebutkan, rombongan moge tersebut berasal dari Bandung.
"Dia dari Bandung mau touring ke Sabang," katanya.
Videonya Viral
Sebelumnya, viral sebuah video rombongan pengendara motor gede alias moge mengeroyok seseorang.
Cuplikan dua potong video tersebut telah tersebar di media sosial instagram.
Video tersebut diposting oleh akun Instagram @tnilovers18.
Dari video itu, terlihat korban didorong sampai tersungkur ke lantai.
Setelah tersungkur, terlihat ada kaki yang memakai sepatu menendang kepala korban.
Akun itu juga menceritakan kronologi kejadian pengeroyokan itu.
"Kronologi lengkap Pemukulan 2 Anggota TNI Oleh Rombongan Motor Harley Davidson (Moge).
Pada Hari Jumat tanggal 30 Oktober 2020 pukul 16.40 WIB telah terjadi tindakan Penganiayaan /Pemukulan (Pengeroyokan) terhadap Anggota Unit Intel Kodim 0304/ Agam oleh rombongan motor Harley Davidson (Moge) di Simpang Tarok Kel. Tarok Dipo Kec. Guguk Panjang Kota Bukittinggi.
KRONOLOGIS KEJADIAN SBB:
Sekitar pukul 16.40 WIB Serda Mistari bersama Serda Yusuf berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat melintas Jln. Dr Hamka Kel. Tarok Dipo Kec. Guguk Panjang Kota Bukittinggi.
Dari kejauhan terdengar suara sirene mobil Patwal Polres Bukittinggi, mendengar suara sirene tersebut Serda Yusuf meminggirkan kendaraannya dan memberikan jalan kepada mobil Patwal Polres Bukittinggi dan diiringi oleh rombongan motor Harley Davidson.
Setelah habis rombongan Serda Yusuf melanjutkan perjalanan menuju Makodim, namun dari belakang datang rombongan motor Harley Davidson yang terpisah dari rombongan dan menggeber motornya sehingga Serda Yusuf terkejut dan hampir jatuh.
Karna kejadian tersebut Serda Yusuf mengejar dan memberhentikan motor Harley Davidson tersebut, namun setelah berhenti rombongan Motor Harley Davidson langsung mengejar Serda Yusuf dan mengeroyok Serda Yusuf dan Serda Mistari.
Saat dipukuli, Serda Yusuf dan Serda Mistari sudah menyampaikan bahwa mereka adalah Anggota TNI, namun tidak didengar dan diancam akan ditembak.
Seketika dengan kejadian tersebut, masyarakat ramai dan ada yang sempat merekam video kejadian tersebut dan melerai pemukulan terhadap 2 (Dua) orang tersebut oleh rombongan motor Harley Davidson.
Setelah dilerai masyarakat, rombongan motor Harley Davidson melanjutkan perjalanan menuju Novotel Kota Bukittinggi, sedangkan Serda Yusuf dan Serda Mistari melaporkan kejadian tersebut kepada Perwira Piket Kodim 0304/Agam.
Dandim 0304/Agam Letkol Arh Yosip Brozti Dadi sempat mendatangi rombongan di Hotel Novotel Kota Bukittinggi setelah kejadian tersebut.
Yosip menemui Letjen (Purn) Djamari Chaniago yang merupakan bagian dari HOG dan menjadi ketua Long Way Up Sumatera Island pada acara touring klub motor tersebut.
Djamari mewakili klub motornya meminta maaf atas pemukulan yang terjadi.
Akan tetapi insiden pengeroyokan tersebut tetap dilaporkan ke polisi.
Yosip atas perintah Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Irwansyah melaporkan secara resmi kejadian pemukulan tersebut ke Polres Bukittinggi.
Hingga saat ini polisi terus melakukan pengusutan.
Tentang Djamari Chaniago
Lantas siapakah Djamari Chaniago, pensiunan jenderal yang disebut-sebut dalam kasus tersebut?
Djamari disebut-sebut adalah salah satu petinggi HOG di Indonesia.
Di kalangan militer di zamannya, Djamari cukup dikenal.
Ia merupakan pensiunan jenderal bintang tiga dengan jabatan terakhir yang cukup tinggi yaitu kepala staf umum.
Lulusan Akademi Militer 1971 ini sebelumnya juga menduduki jabatan strategis seperti Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dan Pangdam Siliwangi.
(*)