Salah satu yang menjadi sorotan yakni meminta agar Presiden Joko Widodo mundur.
Baca Juga: Pakai Syarat Mudah Ini, Daftar Penerima BPUM BNI Bisa Lewat eform.bni.co.id, Cukup dari HP
Berikut tulisan dalam spanduk itu:
- MENDUKUNG AKSI RAKYAT TOLAK UU CILAKA DI INDONESIA
- STOP KEZALIMAN TERHADAP RAKYAT
- BEBASKAN SEMUA PELAKU AKSI ANTI UU CILAKA YANG DITANGKAP DAN STOP PENYIKSAAN TERHADAP MEREKA
- MENDORONG SEMUA ELEMEN BANGSA UNTUK BANGKIT
- SEGERA BATALKAN UU CILAKA
- MENUNTUT JOKOWI MUNDUR
- MENUNTUT SEMUA PARTAI PENDUKUNG UU CILAKA UNTUK SEGERA MEMBUBARKAN DIRI
Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bakmumin, mengatakan, aksi kali ini sebenarnya merupakan aksi lanjutan dari sebelumnya.
Mereka menuntut agar Presiden menerbitkan Perppu untuk membatalkan UU Omnibus Law Ciptaker.
"Aksi ini kan dari aksi lanjutan dari tolak RUU OBL (Omnibus Law) dan RUU HIP yang sebelumnya pernah dilaksanakan pada Februari jauh sebelum demo buruh kemaren dan aksi kali ini pun sama selain menyerukan untuk dikeluarkan Perppu untuk pembatalan UU OBL (Omnibus Law) dan juga penolakan RUU HIP/PIP/BPIP," tuturnya.
Diketahui pendemo yang menolak UU Cipta Kerja mulai memadati dan berdatangan ke Area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat.
Mereka datang dalam kurun waktu beragam.
Ada yang sudah hadir sekira pukul 11.00 WIB. Namun, sekitar pukul 12.56 WIB, area tersebut mulai padat.