Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un menyampaikan permintaan maafnya kepada Korea Selatan atas insiden penembakan warga Korsel di perbatasan.
Melansir Indian Express, kepada Korsel, Kim menyatakan bahwa insiden itu "seharusnya tidak terjadi" dan bahwa dia "menyesal karena telah mengecewakan".
Insiden awal pekan ini adalah pembunuhan pertama dalam sekitar satu dekade, dan Seoul menuntut Pyongyang untuk menunjukkan penyesalan atas perilakunya.
Kim Jong Un meminta maaf atas penembakan fatal seorang warga Korea Selatan oleh personel militer Korea Utara di utara perbatasan, sebuah isyarat yang dapat membantu meredakan sumber ketegangan baru antara kedua negara itu.
Korea Utara mengirim surat pada Jumat pagi (25/9/2020) meminta maaf atas pembunuhan seorang pria berusia 47 tahun yang bekerja di kementerian perikanan, ungkap Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Suh Hoon.
"Kim memberikan perintah untuk menyampaikan pesan bahwa dia sangat menyesal atas kejadian tersebut yang sangat mengecewakan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan rakyat Korea Selatan," kata surat tersebut, menurut Suh.
Media resmi Korea Utara sejauh ini tidak menyebutkan insiden tersebut.
Sebelumnya, seorang pegawai pemerintah Korea Selatan hilang pada Senin lalu dari kapalnya di dekat Pulau Yeonpyeong, sekitar 10 kilometer di bagian selatan perbatasan laut yang dikenal sebagai Garis Batas Utara.