Tindakan pembelian itu dirasa eman-eman, apalagi jika pembeli tersebut hanya ibu rumah tangga atau pelajar di mana fitur-fitur canggih tidak begitu menunjang pekerjaannya.
"Sepertinya kalau enggak ada produk itu, rasanya tidak cukup untuk meyainkan untuk eksis," imbuh dia.
Kepercayaan diri pada aksesoris
Sementara itu, orang yang ada di masyarakat tidak perlu melihat barang dari luar.
Begitu seseorang memasang kepercayaan diri dengan mengambil aksesoris itu, untuk diakui, untuk eksis, ketika aksesoris tersebut hilang, maka menjadikan orang tersebut bingung akan melakukan apa ke depannya.
"Kalau mau mengikuti teknologi atau tren tercanggih itu kita enggak ada habisnya, karena akan selalu ada pembaruan tiap bulan atau tiap minggu bahkan ibaratnya kita enggak punya rasa puas, belum rusak udah ganti lagi," ujar Romy.
Padahal ada hal lain yang lebih dibutuhkan dalam kehidupannya.
"Itu sedih sebetulnya, dia enggak merasa nyaman atau percaya diri menggunakan hal-hal untuk menunjang kepercayaan dirinya itu," imbuhnya.
(Retia Kartika Dewi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Orang Lebih Suka Membeli Ponsel "High End" Meski Ilegal?