Follow Us

Soeharto Beli Jet Tempur Andalan Israel Lewat Akal Bulusnya, Teknisi TNI AU Panik Saat Pesawat Itu Tak Pernah Kelar Diperbaiki, Akhirnya Sang Komandan Ambil Tindakan Mistis Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 30 Juni 2020 | 08:50
A-4 Skyhawk TNI AU
A Winardi

A-4 Skyhawk TNI AU

Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto yang saat itu memang dekat dengan Amerika Serikat, lantas memutuskan untuk membantu.

Soeharto mengutus Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan, Benny Moerdani untuk bertemu dengan kepala intelijen Pakistan.

"Pertemuan itu membahas permintaan pejuang Afganistan dan intelijen Pakistan untuk penyediaan logistik, obat-obatan, dan persenjataan buat pejuang Afganistan" kata Marsekal Madya (Purn) Teddy Rusdy yang saat itu menemani Benny.

Baca Juga: Ibunda Nagita Slavina Teriak Histeris, Pernikahan Kedua Raffi Ahmad Berhasil Dibongkar Artis Ini, Izin Menikah Pun Disinggung: 'Ini Serius Apa Bohongan Sih?'

Lalu, disepakatilah operasi bersama yang diberi nama Babut Mabur atau permadani terbang.

Operasi ini untuk mengirimkan senjata-senjata sumbangan dari Uni Soviet yang diterima Indonesia saat Trikora, diserahkan kepada pejuang Afganistan.

Tentu saja atas persetujuan Presiden Soeharto.

Teddy Rusdy dalam buku biografinya yang berjudul "Think Ahead" menyebut senjata itu diangkut ke Jakarta dan disimpan di bandara Halim Perdanakusuma.

"Waktu itu terkumpul 2000 pucuk senjata, cukup untuk dua batalion" kata Teddy.

Pekerjaan berikutnya, Teddy diperintah Benny untuk menghapus nomor seri senjata-senjata itu.

Baru pada Juli 1981, persiapan pengiriman mulai dilakukan.

Semua senjata dimasukkan ke peti dan diberi tanda palang merah.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest