Follow Us

Anies Baswedan Kabarkan Terdapat 62 RW di Zona Merah Corona, Anak Indigo Ini Ingatkan Ada Kebiasaan Leluhur yang Bisa Cegah Penyebaran Virus: Sekarang Nyaris Hilang

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 03 Juni 2020 | 20:22
Seisi Bumi Resah Gegara Virus Corona, Ahli Spiritual Om Hao Ungkap Hubungan Pageblug dengan Tahun Kembar Hingga Singgung Rumor Soal Pengurangan Populasi Manusia
Youtube Kisah Tanah Jawa

Seisi Bumi Resah Gegara Virus Corona, Ahli Spiritual Om Hao Ungkap Hubungan Pageblug dengan Tahun Kembar Hingga Singgung Rumor Soal Pengurangan Populasi Manusia

Fotokita.net - Kasus positif Covid-19 di Jakarta masih terus bertambah sejak kali pertama diumumkan 2 Maret 2020 hingga kini.

Pada Senin (1/6/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 di Jakarta telah mencapai 7.383 pasien.

Dari total pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) itu, 2.246 pasien dinyatakan telah sembuh, sementara 521 pasien meninggal dunia.

Baca Juga: Tercium Hubungan Buruk Antara Khofifah dan Risma di Tengah Pandemi, Netizen Makin Khawatir Lihat Kondisi Surabaya yang Menghitam di Peta Covid-19: 'Please, Stop Gelut!'

Tangkapan layar situs web corona.jakarta.go.id Grafik kenaikan kasus Covid-19 di Jakarta, pasien sembuh, dan pasien meninggal sepanjang Maret sampai Mei 2020.

Seiringnya bertambahnya kasus positif Covid-19 di Jakarta, grafik pasien yang dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut juga terus menanjak.

Di Jakarta, pasien yang pertama kali sembuh dari Covid-19 tercatat pada 18 Maret 2020. Ada 13 pasien yang dinyatakan sembuh pada waktu itu.

Dalam kurun waktu 18 Maret hingga 31 Mei 2020, jumlah kumulatif pasien sembuh sebanyak 2.102 orang.

Pasien sembuh dari Covid-19 melonjak pada Mei 2020. Terhitung sejak 1 sampai 31 Mei, sebanyak 1.690 pasien dinyatakan telah sembuh.

Lonjakan tertinggi terjadi pada 12 Mei 2020, ada 426 pasien yang sembuh dari Covid-19.

Sementara sepanjang April 2020, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 di Jakarta berjumlah 363 orang.

Pada 29 April 2020, jumlah kumulatif pasien yang dinyatakan sembuh untuk pertama kalinya melampaui jumlah kumulatif pasien meninggal.

Baca Juga: Muak dengan Kelakuan Tengil Amerika di Mana-mana, Presiden Xi Jingping Larang China Lakukan Hal Ini Hingga Bikin Donald Trump Gigit Jari

Hingga 29 April, ada 412 pasien yang dinyatakan sembuh, sementara pasien meninggal berjumlah 381 orang.

Angka pasien sembuh pada April 2020 juga lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Sejak 18 sampai 31 Maret 2020, ada 49 pasien yang sembuh dari Covid-19. Hingga saat ini, grafik jumlah pasien sembuh di Jakarta masih naik turun.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan karantina lokal terhadap sedikitnya 62 rukun warga (RW) usai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) fase III di Ibu Kota pada 4 Juni 2020.

"Ada 62 RW. PSBL ( pembatasan sosial berskala lokal) itu di tingkat RW karena tingkat percepatan penularan yang masih tinggi. Detailnya ada di Dinas Kesehatan," kata Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta, Suharti, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Geram Gegara Merasa Diboikot Mobil PCR Kiriman Doni Monardo, Risma Akhirnya Pamitan Kepada Warga Surabaya Sekaligus Minta Mereka Terus Lakukan Hal Ini

Data menunjukkan, karantina lokal itu akan dilaksanakan oleh 62 RW di zona merah sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di Jakarta.

Suharti mengaku, pihaknya kini dengan jajaran perangkat daerah lainnya sedang melakukan pembahasan lebih lanjut terkait penetapan PSBL tersebut.

Adapun daftar RW yang direncanakan menerapkan karantina lokal adalah:

- RW 07, 09 Kebon Kacang

- RW 12, 13, 14 Kebon Melati

- RW 02, 04 Petamburan

- RW 06 Kramat

- RW 02 Kampung Rawa

- RW 01 Cempaka Putih Barat

- RW 03, 07 Cempaka Putih Timur

- RW 10 Mangga Dua Selatan

- RW 01 Gondangdia

- RW 02 Cempaka Baru

- RW 07, 10, 11, 12, 14 Pademangan Barat

Baca Juga: Bilang Kapok Jadi Presiden, Soeharto Ternyata Pernah Ramalkan Kondisi Indonesia Bakal Hancur Pada 2020 Bila Hal Ini Dijalankan: Pesan Itu Seperti Terbukti

- RW 17 Sunter Agung

- RW 12, 17 Penjaringan

- RW 11 Penjaringan

- RW 04 Rawa Badak Selatan

- RW 01 Sukapura

- RW 05 Cilincing

- RW 01, 09 Semper Barat

- RW 08 Kelapa Gading Barat

- RW 01, 04, 07 Jembatan Besi

- RW 01, 06 Krendang

- RW 11 Angke

- RW 03 Pekojan

- RW 07 Duri Utara

- RW 08 Kali Anyar

- RW 12 Tanah Sereal

- RW 03 Kota Bambu Utara

Baca Juga: Enggak Cuma Guru Besar UI yang Terkekeh, Mantan Jubir SBY Ikut Tertawa Soal Tindakan Jokowi Tinjau New Normal ke Mal: 'Kalau Presiden Salah Siapa yang Mau Koreksi?'

- RW 05 Jatipulo

- RW 04 Palmerah

- RW 05 Maphar

- RW 03, 04 Tangki

- RW 01 Grogol

- RW 06 Tomang

- RW 01 Joglo

- RW 05 Srengseng

- RW 02, 08 Pondok Labu

- RW 05 Lebak Bulus

- RW 01 Utan Kayu Selatan

- RW 07 Kayumanis

- RW 03 Pondok Bambu

- RW 02 Pondok Kelapa

- RW 04 Kampung Tengah

- RW 03 Batu Ampar

- RW 05 Balekambang

- RW 07 Bidara Cina

- RW 10 Ciracas

Virus corona masih menjadi hal yang meresahkan di dunia termasuk juga di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, masih ada saja angka kasus tiap harinya dengan kasus yang meninggal dunia sudah lebih dari seribu orang.

Demi menanggulangi dan mencegah menyebarnya virus tersebut semakin luas, pemerintah pun mengeluarkan anjuran.

Salah satunya mencuci tangan dan menyediakan tempat cuci tangan di tempat-tempat ramai.

Di kampung-kampung pun kini mulai melaksanakan anjuran dari pemerintah tersebut.

Masyarakat pun kini ada yang menyediakan tempat cuci tangan di depan rumah mereka masing-masing untuk umum.

Baca Juga: Draf Salinan Perpanjangan PSBB Dipastikan Hoaks, Ternyata Anies Baswedan Siapkan Langkah Ini untuk Sambut New Normal di Jakarta

Tak hanya itu saja, kebiasaan bersih-bersih diri termasuk cuci tangan pun kini digalakkan.

Hal itu bertujuan untuk mencegah persebaran virus corona di dalam lingkup keluarga.

Melihat anjuran cuci tangan ini, seorang anak indigo yang akrab disapa Om Hao pun angkat bicara.

Dalam kanal Youtube Kisah Tanah Jawa yang berjudul "Sabdo Palon Nagih Janji (Part 2)" (4/4/2020), Om Hao beberkan pandangannya.

Baca Juga: Bungkam Selama 25 Tahun Soal Misi Rahasia di Timor Timur, Sniper Terbaik TNI Akui Sengaja Simpan 1 Peluru Terakhir dalam Aksi Pertamanya Demi Alasan Ini

Di video tersebut, pembawa acara menanyakan apa yang bisa dilakukan oleh orang awam untuk dapat menangkal virus corona.

"Ada gak sih om kiat-kiat yang bisa kita lakukan untuk menangkal atau kita bisa apa nih untuk orang awam kaya saya gitu?" tanya pembawa acara.

"Ya ini sebenernya berkaitan juga dengan kebersihan yang pertama ya," jawab Om Hao.

"Jika kita ingat, xaman-xaman dahulu kan di setiap rumah-rumah orang tua ya, di tahun 60-70an itu pasti disediakan tempat untuk cuci tangan.

Kaya guci atau wadah air di depan rumah ya, sebenarnya di hari ini semuanya itu sudah tidak ada mas.

Baca Juga: Ikut Ditangkap Bersama Suaminya yang Jadi Buronan KPK, Foto Penampakan Modis Istri Bekas Sekretaris MA Jadi Sorotan: Rupanya Punya Jabatan Tinggi di Kemneterian Strategis

Jarang sekali di depan rumah tuh ada tempat untuk bersih-bersih.

Dan ini memang mengandung filosofi bahwasanya setiap orang yang dari luar rumah, entah itu bekerja, sekolah, ada urusan, ada keperluan, pasti akan membawa kotor saat pulang.

Dan dihimbau kotoran yang bersifat medis non medis, spiritual non spiritual ataupun juga bersifat metafisika, itu agar tidak terbawa masuk ke dalam rumah.

Bisa membawa virus bakteri, atau juga membawa makhluk astral yang menempel, debu dan macam-macam.

Termasuk amarah, emosi itu juga dibawa dari luar, jangan sampai dibawa masuk ke rumah.

Baca Juga: Bak Ramalan Paranormal Kondang yang Jarang Meleset, Prediksi Ahli Soal Lonjakan Kasus Corona di Surabaya Terbukti: Tanda-tanda Jadi The Next Wuhan?

Karena rumah ini tempat untuk kita kembali," ungkap Om Hao.

"Itu filosofinya sebelum kita masuk rumah?" tegas pembawa acara.

"Harus cuci, sehingga kotoran-kotoran ini harus lenyap dahulu, harus dibasuh dulu, harus terbuang dahulum sebelum kita nanti masuk ke rumah", pungkas Om Hao.

Ia juga mengatakan membersihkan diri sebelum masuk ke rumah memang makin ditinggalkan banyak orang.

Dan kini dengan kejadian wabah virus corona membuat kita diingatkan kembali dengan salah satu ajaran leluhur yang ternyata masih bermanfaat sampai detik ini.

Om Hao pun menyayangkan hal itu, bahkan kini kebiasaan sebelum adanya virus corona, tempat cucian di rumah-rumah masyarakat justru berada di dalam rumah.

Baca Juga: Tercium Hubungan Buruk Antara Khofifah dan Risma di Tengah Pandemi, Netizen Makin Khawatir Lihat Kondisi Surabaya yang Menghitam di Peta Covid-19: 'Please, Stop Gelut!'

"Dewasa ini bahwasanya kalau kita masuk ke rumah, itu pasti tempat cuciannya di dalam", sebut Om Hao.

Entah itu di kamar mandi, di belakang,"

Pembawa acara pun menambahkan bahwa kebiasaan masyarakat pun kini berbalik.

"Dan biasanya tidak langsung ke kamar mandi, masuk ke kamar, ambil makanan atau apa," timpal pembawa acara.

Hal itu pula yang menjadi sorotan Om Hao yang membuat kotoran atau penyakit terbawa ke dalam rumah.

"Itu sebenarnya ada filosofi yang sudah kita tinggalkan," jawab Om Hao.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest