"Kepastian itu diperoleh dari redudansi, kebijakan yang saling menopang, saling menguatkan," papar Ibnu.
Presenter Rosiana Silalahi lalu menyinggung bagaimana Ibnu Hamad akan menilai kemampuan komunikasi publik Jokowi di masa pandemi Corona.
"Prof Ibnu, sebagai Guru Besar Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia, kalau pemerintahan Jokowi ini menulis skripsi tentang komunikasi publik di masa pandemi, Anda luluskan tidak?" tanya Rosi.
Mendengar pertanyaan itu, Ibnu Hamad terkekeh.
Ia segera menjawab akan memberi nilai minimal untuk hal tersebut.
"Nilainya minim. Nilainya C," jawab Prof Ibnu masih tertawa.
"Lulus enggak?" tanya Rosi lagi.
"Lulus, tapi nilainya C, 60 lah," jawab Ibnu.
Ia menegaskan pentingnya memberikan kepastian informasi kepada masyarakat saat ini.
"Karena kalau komunikasi publik, prinsipnya kepastian bukan teka-teki, bukan kebingungan," jelasnya.