Lalu, apa sebenarnya alasan negara pemilik cadangan minyak terbesar di dunia tersebut mati-matian mengimpor minyak yang diprediksi bernilai US$ 45,5 juta atau sekitar Rp 682,5 miliar dari Iran?
Fakta bahwa Venezuela kini mengimpor minyak adalah sesuatu yang cukup mencengangkan.
Pasalnya, Venezuela memiliki cadangan minyak hingga 298 juta barrel, menurut data Energy Information Administration.
Cadangan minyak tersebut melebihi cadangan minyak Arab Saudi, Rusia, dan Iran, serta berkali-kali lipat dibanding cadangan minyak yang dimiliki AS.
Akan tetapi, minyak yang ditambang di Venezuela amat pekat dan sulit dimurnikan, akhirnya sulit pula untuk diekspor ke negara lain.
"Harusnya, Venezuela terlebih dahulu mencampur minyak yang pekat dengan minyak yang lebih ringan untuk menyeimbangkan kualitas," kata Nilofar Saidi, analis pasar minyak di ClipperData.
Menurut Saidi, Venezuela sudah mengimpor beragam jenis minyak mentah yang lebih ringan, seperti dari Rusia, Angola, dan Nigeria.