Follow Us

Rencana Peringatan Ultah OPM Gagal Total, KKB Papua Pun Kian Terdesak. Pasukan Gabungan Sukses Kuasai Markas Mereka di Pedalaman Papua

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 03 Desember 2019 | 17:55
KKB Papua (kiri) Satgas TNI-Polri yang mengamankan area Freeport yang ditembaki (kanan)
Facebook TPNPB dan PENDAM XVII CENDRAWASIH

KKB Papua (kiri) Satgas TNI-Polri yang mengamankan area Freeport yang ditembaki (kanan)

Fotokita.net - Aparat keamanan memang sempat terlibat kontak senjata dengan KKB Papua di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.

"Betul ada kontak senjata di Mugi," ujar Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (29/11/2019).

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.25 WIT tersebut.

Ketika itu, KKB yang diyakini merupakan kelompok Egianus Kogoya, ingin mengganggu helikopter TNI yang akan melakukan pendorongan logistik (dorlog) dari Kabupaten Mimika.

Namun, prajurit TNI AD anggota Yonif Raider 514/Sabbada Yudha yang tengah bersiap melakukan pengamanan mengetahui keberadaan kelompok tersebut.

"Tadi ada anggota yang mau pengamanan heli yang mau dorlog, terus mereka melihat ada 5 orang membawa senapan serbu.

Baca Juga: Lagi-lagi Kembali Ganggu Keamanan, Tapi KKB Papua Harus Pikir Dua Kali Saat Hadapi Kelompok Khusus Prajurit TNI Ini. Siapakah Mereka?

Kemudian ditembak tapi tidak kena, akhirnya baku tembak sekitar 15 menit," kata Candra.

Dalam kejadian tersebut, Candra memastikan tidak ada prajurit TNI yang menjadi korban.

Namun, helikopter yang harusnya melakukan dorlog terpaksa kembali ke Timika karena situasi di Mugi kurang kondusif.

"Kemudian heli yang mau dorlog kembali ke Timika," kata dia.

Candra juga memastikan, dari 5 anggota KKB Papua yang terlibat kontak senjata dengan prajurit TNI, tidak ada Egianus Kogoya.

"Itu kelompoknya Egianus, tapi Egianus tidak ada karena masih di Kuyawage," katanya.

KKB Papua
Facebook TPNPB

KKB Papua

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku telah menembak mati dua prajurit TNI pada baku tembak yang terjadi pada Jumat (29/11) kemarin.

Tapi pernyataan berbeda diungkapkan oleh Kapendam Cendrawasih Kolonel CPL Eko Daryanto.

Seperti dilaporkan oleh Kompas.com, telah terjadi kontak senjata antara TNI dan KKB di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Jumat (29/11).

Baca Juga: Terus Berulah dan Sering Pamer Kekuatan, KKB Papua Bakal Dibuat Tunggang Langgang Oleh Pasukan Tempur Anak Muda Papua. Begini Perhitungannya

Eko Daryanto mengatakan pernyataan yang dikeluarkan KKB Papua itu tidak benar.

"Tidak ada, kita tidak ada korban," ujar dia saat dihubungi melalui telepon, Minggu (1/12/2019).

Menurut dia, sesuai pernyataan Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakti Kolonel Infantri Binsar Sianipar bahwa dalam kontak senjata yang berlangsung selama 15 menit tersebut, justru dari pihak KKB Papua yang menjadi korban.

"Kita dengar dari yang berkompeten saja, Danrem kan sudah menegaskan itu," kata dia.

Kostrad TNI AD
Tribunnews.com

Kostrad TNI AD

Sementara itu Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel CPL Eko Daryanto menegaskan tidak ada helikopter milik TNI AD yang ditembak KKB Papua

“Tidak ada helikopter TNI AD yang ditembak KKB di Mugi, Kabupaten Nduga,” kata Kolonel CPL Daryanto kepada ANTARA di Jayapura, Jumat malam.

Namun, diakuinya, dari laporan yang terjadi Jumat sekitar pukul 09.00 WIT sempat terjadi kontak tembak antara anggota dari Yonif Raider 514/Sabbada Yudha dengan KKB Papua di Mugi.

Anggota TNI AD pada saat itu sedang berjaga-jaga di sekitar lapangan terbang Mugi menunggu kedatangan helikopter yang membawa logistik.

Namun, sebelum heli tiba, anggota melihat KKB Papua, kemudian terjadi kontak tembak.

"Tidak ada korban jiwa dari anggota TNI AD," kata Eko Daryanto.

Pada saat kontak terjadi, lanjut dia, helikopter yang membawa logistik kembali ke Timika.

Namun, untuk memastikan kronologisnya, pihaknya masih menunggu laporan lengkap.

Situasi Jayawijaya di Hari Peringatan HUT OPM

Tak ada tanda-tanda kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua yang beraksi di saat HUT OPM yang diperingati pada Minggu (1/12/2019)

Menurut Komandan Kodim 1702/ Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto, situasi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu (1/12/2019), masih kondusif.

"Sampai saat ini pemantauan kita untuk situasi Jayawijaya masih aman dan kondusif. Belum ada perkembangan situasi maupun hal-hal mencurigakan," ujar Candra, dilansir dari Kompas.com.

150 Prajurit Infanteri Asli Papua yang Baru Lulus dari Rindam XVIII/Kasuari
Tangkap layar FB Kodam Kasuari

150 Prajurit Infanteri Asli Papua yang Baru Lulus dari Rindam XVIII/Kasuari

Aktivitas warga Minggu, lanjut Candra, diisi dengan ibadah dan berkumpul bersama keluarga di rumah masing-masing.

Adapun aktivitas perekonomian berjalan seperti hari Minggu biasanya. Sebagian besar toko tetap buka.

"Untuk pagi ini, terpantau masyarakat beraktifitas. Ada beberapa pasar yang buka.

Tapi itu hanya sebagian kecil karena ini hari Minggu, tidak ada kegiatan, lebih banyak masyarakat beribadah di gereja-gereja," tutur Candra.

Wilayah pertokoan yang sempat menjadi arena kerusuhan pada 23 September 2019 lalu pun situasinya kondusif.

Candra mengatakan, TNI-Polri sudah berupaya melakukan pendekatan persuasif demi menjaga kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca Juga: KKB Papua Selalu Ajukan Sederet Tuntutan Ini Hingga Kacaukan Keamanan. Rupanya Mereka Senang Pamer Kekuatan Lewat Foto!

Di samping itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw juga mengatakan, situasi keamanan di Papua saat ini kondusif, aman dan terkendali, Minggu (1/12/2019).

Tidak ada aktivitas yang menonjol yang terjadi hingga pukul 10.00 WIT.

Hal itu disampaikan Irjen Pol Waterpauw, Minggu pagi, di Jayapura, seperti dikutip Antara.

Paulus mengatakan, pihaknya tidak mengizinkan kegiatan masyarakat yang dikemas secara berkelompok dalam rangka memperingati 1 Desember yang merupakan HUT OPM (organisasi yang berjuang memisahkan Papua dari NKRI).

Polda Papua mengerahkan 1.300 personel untuk mengamankan 1 Desember.

Sejumlah wilayah menjadi prioritas pengamanan terutama kawasan pegunungan tengah dan wilayah operasi PT Freeport.

Pasalnya, masih ada KKB Papua yang senantiasa mengganggu warga sipil dan aparat keamanan.

Ilustrasi KKB Papua
Facebook TPNPB

Ilustrasi KKB Papua

Sementara itu dari pantauan di Kota Jayapura terungkap aktivitas masyarakat berlangsung normal.

Sebelumnya, aparat Polres Jayapura sempat mengamankan 34 orang pada Sabtu (30/11/2019) malam.

Mereka diduga merupakan simpatisan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang merupakan sayap militer dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Iya, betul, dan sekarang kami masih periksa," ujar Kapolres Jayapura AKBP Victor Dean Mackbon, saat dihubungi, Minggu (1/12/2019).

Baca Juga: Pemasok Dana KKB Papua Ternyata Masih Orang Dekat, Kapolda Papua Ancam Lakukan Hal Ini Apabila Masih Ada yang Nekat Jadi Donatur Teror

Victor belum mau menjelaskan terkait dugaan apa sehingga polisi menangkap ke-34 orang tersebut.

Namun, dari informasi yang didapat Kompas.com, mereka berusaha membuat upacara peringatan HUT OPM di Kota Jayapura, hari ini.

Ke-34 orang tersebut keseluruhannya berjenis kelamin laki-laki dan diamankan sekitar pukul 21.40 WIT, dibawa menggunakan sebuah truk berwarna kuning.

Polisi belum bersedia memberi keterangan lebih lanjut terkait penangkapan tersebut.

"Nanti baru saya beri keterangan," ujar Victor.

Dedengkot KKB Papua Iris Murib yang Serang Polsek Sinak dan Tewaskan 3 Polisi Diciduk saat Turun ke Mimika. Dedengkot KKB Iris Murib ditangkap Kamis (21/11/2019)
wartakotalive - facebook

Dedengkot KKB Papua Iris Murib yang Serang Polsek Sinak dan Tewaskan 3 Polisi Diciduk saat Turun ke Mimika. Dedengkot KKB Iris Murib ditangkap Kamis (21/11/2019)

Kontak senjata antara pasukan gabungan TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, terjadi selama dua hari.

Kejadian tersebut berawal pada Minggu (1/12/2019) malam atau saat perayaan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan Senin (2/12/2019) pagi.

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto memperkirakan anggota KKB yang terlibat kontak senjata tersebut merupakan kelompok pimpinan Purom Okinam Wenda atau Kodap II Lanny Jaya.

Baca Juga: Dicokok Polisi Saat Persiapan Ulang Tahun OPM, Begini Daftar Panjang Dosa Gembong KKB Papua di Mata Aparat: Tugasnya Jadi Eksekutor

Meski dalam peristiwa tersebut petugas berhasil menewaskan dua anggota KKB dan menyita satu pucuk senjata jenis revolver, ternyata usaha untuk masuk ke Distrik Balingga tidak mudah.

"Balingga itu dari dulu markasnya Purom yang tidak tersentuh sama sekali," ujar Candra, saat dihubungi, Senin malam.

Meski tidak menyebut waktu pastinya, ia mengungkapkan baru beberapa bulan terakhir TNI-Polri bisa masuk ke Balingga.

Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng
Facebook/KOMNAS-TPNPB

Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng

Itupun harus melalui kontak senjata yang akhirnya membuat pasukan KKB Purom Wenda lari ke Teomala. Karenanya pada 1 Desember, TNI-Polri bisa menggelar bakti sosial di Balingga.

Selain Balingga, pasukan TNI-Polri juga telah berhasil merebut satu titik strategis yang sebelumnya dikuasai Purom Wenda. Daerah tersebut adalah Kampung Popome, Distrik Mokoni.

"Titik kuatnya dia (Purom Wenda) itu di Popome karena dari situ bisa pantau ke seluruh wilayah Lanny Jaya," ucap Candra. Setelah berhasil diduduki, kini TNI telah mendirikan pos di Popome.

Baca Juga: Tak Punya Jalur Komando yang Rapi dan Sering Bertindak Sendiri-sendiri, Lantas Kenapa KKB Papua Sulit Ditumpas TNI - Polri?

Masuknya Balingga sebagai salah satu zona merah juga sempat diakui oleh Sekretaris Daerah Lanny Jaya Christian Sohilait. Ia mengakui, ada beberapa distrik di Lanny Jaya yang merupakan wilayah perlintasan atau bahkan menjadi markas KKB.

Karenanya sangat mungkin bila beberapa kepala kampung diinterfensi oleh KKB yang sedang melintas.

Setidaknya Sohilait menyebut ada lima distrik di Lanny Jaya yang menjadi wilayah perlintasan KKB. Kelima distrik yang dimaksud adalah, Distrik Wano Barat, Kuyawage, Balingga Barat, Balingga, dan Ayumnati. (Surya.co.id/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest