Dia juga menaruh harapan tinggi kepada seluruh Prajurit Siswa dalam upacara pembaretan Prajurit Infanteri yang baru pertama kalinya diselenggarakan di Kodam XVIII/Kasuari.
“Ada yang perlu kalian renungkan bahwa di suatu negara itu harus mempunyai dan yang menentukan kehidupan negara itu adalah militernya," katanya.
"Kalau negara itu tidak punya militer, biasanya negara itu tidak kuat. Dan dimana negara itu militernya kuat, pasti negara itu kuat dan ekonominya juga pasti kuat."
Lebih lanjut dikatakan, TNI Angkatan Darat diberikan tugas untuk bertempur di darat, dan yang menjadi raja untuk pertempuran darat tersebut adalah Infanteri.
Maka Prajurit Infanteri itu dituntut untuk kuat, semangat kemampuannya harus luar biasa, tidak bisa setengah-setengah.
“Kalian harus ingat bahwa untuk mengisi kemampuan kalian secara bertahap, seorang prajurit harus sehat. Sehingga nantinya kalian akan ditugaskan dimana saja, kalian sudah siap.
Saya titip itu kepada kalian. Setelah kalian nanti selesai kembali masuk di satuan mana saja, itu sama saja. Kalian sudah jadi Prajurit Infanteri, jadi harus bangga jadi Prajurit Infanteri,” pesan Mayjen Joppye.
“Saya sampaikan kepada kalian, sekali lagi atas nama Panglima Kodam dan atas nama Korps Infanteri, saya menyampaikan selamat untuk kalian.
Saya sangat bangga sekali karena korps yang besar, induk dari Angkatan Darat itu adalah di Korps Infanteri. Jadi kita harus bangga dengan Infanteri,” sambungnya.
Ditemui usai acara pembaretan, Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) XVIII/Kasuari Kolonel Inf Ignatius Tri Joko Budi. S menyampaikan bahwa acara pembaretan memang tradisi bagi para prajurit yang menyandang Korps Infanteri.
Lebih lanjut dikatakan, para Prajurit Siswa yang disematkan Baret Infanteri tersebut sudah melaksanakan berbagai kegiatan latihan, seperti taktik bertempur dan Longmars (dari SP 1 hingga Pantai Ransiki di Kampung Wariap).