Follow Us

Gara-gara Perilaku Mantan Karyawannya Ini, Perangai Ahok Sebetulnya Sudah Berubah. Begini Cerita Si Anak Buah Sewaktu Kerja Buat Komisaris Utama Pertamina Itu

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 25 November 2019 | 07:55
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atau BTP saat bersama Presiden Joko Widodo pada hari terakhir sebag
Instagram/Soakti13

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atau BTP saat bersama Presiden Joko Widodo pada hari terakhir sebag

Dalam kesehariannya sebagai karyawan dan bos, BTP memanggil Yuniar dengan sebutan 'Bu Yun'.

Yuniar mengungkapkan jika PT. NEP memproduksi berbagai ukuran pasir kuarsa.

Ia masih ingat, beberapa pelanggan perusahaan yang merupakan perusahaan kelas atas seperti California Texas (Caltex) yang berada di Kota Dumai, Riau dan PT Pindad.

Baca Juga: Disetujui Jokowi Sebagai Komisaris Utama, Ternyata Begini Alasan Ahok Tak Dipilih Sebagai Direksi di PT Pertamina

"Permintaan pasir kuarsa perbulan dari Caltex sekitar 500 ton per bulan," ujar Yuniar kepada Bangka Pos, Kamis (14/11/2019).

Yuniar mengatakan sedari dulu, BTP punya karakter yang tegas dan keras.

Dalam setiap rapat, BTP selalu bicara ceplas-ceplos kalau memang pekerjaan tidak sesuai target.

Suatu ketika, BTP pernah geram gara-gara produksi perusahaanya tak sesuai target yakni 500 ton.

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atau BTP berinteraksi dengan warga Jakarta.
Instagram/Soakti13

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atau BTP berinteraksi dengan warga Jakarta.

"Soal kepimpinan orang ini adil, tapi namanya juga manusia ada kekurang dan kelebihan. Sebagai karyawan, cuman ya saat beliau marah, lontaran ceplos-ceplosnya kami maklum, karena saat itu masih muda, saya diam, kemudian keluar," ujar Bu Yun.

Ketika Yuniar keluar dari ruang rapat, BTP mengejarnya.

"Saat saya keluar ruang meeting langsung saya dikejar, dibilang 'Bu Yun marah ya?, Bu Yun tersinggung ya? Jangan gitu Bu Yun, Ibu Yun pun sudah ku anggap Mama aku sendiri, Bu Yun pun yang tua juga di sini', saya hanya diam, mulai dari situlah sudah mulai ngerem-ngerem sedikit," kenang Yuniar.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest