Sintong meminta Prabowo untuk meninggalkan ruangan, sebab Habibie masih memiliki agenda lain, yaitu bertemu Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri.
Sebelum pergi, Prabowo minta agar Presiden Habibie bersedia menjadi perantara agar dia dapat berbicara dengan Pangab Wiranto.
Habibie kemudian meminta ajudan, namun Wiranto tak dapat dihubungi. Untuk kedua kalinya, pintu dibuka.
Sintong pun meminta Prabowo meninggalkan ruangan. Tak lama kemudian, Prabowo pun pergi.
"Saya masih sempat memeluk Prabowo dan menyampaikan salam hormat saya untuk ayah kandung dan ayah mertua Prabowo," tulis Habibie.
Dalam wawancara kepada Majalah Panji pada 27 Oktober 1999, Prabowo mengungkap alasannya bertemu Habibie.
"Saya datang ke Habibie karena sebelumnya dia selalu berkata, 'Bowo, kalau ada keragu-raguan, jangan segan-segan menemui saya'," tutur Prabowo.
Selain itu, Prabowo mengaku ingin menanyakan alasan pergantian itu. Saat itu, Habibie meminta Prabowo untuk mengikuti pergantian tersebut.
"Habibie bilang turuti saja perintah atasan. 'Ini kemauan ayah mertua kamu juga'. Jadi, Pak Harto memang minta saya diganti," tutur Prabowo.
Tidak hanya itu, Prabowo bahkan membantah tudingan yang menyebut dia ingin melakukan kudeta.