Follow Us

youtube_channeltwitter

Baru Kali Ini Terjadi, Pemimpin Negara Ini Berani Buang Surat Resmi Presiden Donald Trump ke Tempat Sampah! Lantas, Dia Lakukan Hal Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 18 Oktober 2019 | 06:30
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
hurriyetdailynews.com

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Presiden Trump dikatakan telah mendesak kepada Turki untuk tidak melancarkan serangan militer terhadap Kurdi di Suriah, namun permintaan itu diabaikan Erdogan.

"Presiden Erdogan menerima surat itu, (kemudian) sepenuh hati menolaknya dan menaruhnya di tempat sampah," kata sumber kepresidenan Turki, seperti dikutip BBC.

Baca Juga: Amerika Tampilkan Saddam Hussein Sebagai Sosok Diktator yang Sewenang-wenang, Tentara AS Ini Justru Berkata Sebaliknya. Mana yang Benar?

Menurut staf kepresidenan Turki, surat dari Trump yang isinya mencampurkan antara ancaman dengan candaan telah membuat marah Presiden Erdogan.

Presiden Turki Erdogan

Presiden Turki Erdogan

Erdogan membuang surat itu ke tempat sampah dan kemudian mengumumkan memulai operasi militer ke Suriah pada hari yang sama.

Hal itu bisa dianggap sebagai bukti bahwa Trump tidak memberikan lampu hijau kepada Erdogan maupun Ankara untuk melancarkan serangan terhadap Kurdi Suriah.

Baca Juga: Beberapa Saat Usai Wiranto Diserang, Polisi Langsung Tuding Pelaku Terhubung dengan ISIS. Rupanya, Dari Tanda Inilah Kesimpulan Itu Bermula

Ilustrasi- ISIS melakukan eksekusi pemenggalan kepala.
Twitter

Ilustrasi- ISIS melakukan eksekusi pemenggalan kepala.

Amerika Serikat telah bekerja sama dengan Kurdi Suriah yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dalam perang melawan ISIS di Suriah sejak pemerintahan Presiden Barack Obama.

Hal itu sejak awal telah jelas akan menimbulkan permasalahan antara AS dengan Turki. Ankara memandang Kurdi Suriah, termasuk SDF, yang didominasi anggota milisi Kurdi, Unit Perlindungan Rakyat (YPG), sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) Turki, yang telah dianggap sebagai kelompok teror oleh Ankara. (BBC Indonesia/Kompas.com)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

x