"Nggak usah khawatir, yang bilang saya mau nyaleg ngga kok. Jangan merasa terancam saya gak minat nyaleg juga. Cukup jadi relawan & aktivis aja tanpa bayaran saya senang!," tulisnya.
Ntahlah ini kenapa saya jadi diserang sama politikus. Padahal dari kemarin saya cuma berlaku kemanusiaan saja. Nggak usah khawatir, yang bilang saya mau nyaleg ngga kok. Jangan merasa terancam saya gak minat nyaleg juga. Cukup jadi relawan & aktivis aja tanpa bayaran saya senang!Hingga tulisan ini dibuat, postingan tersebut telah mendapat hampir seribu komentar, kemudian diretweet lebih dari 3.000 kali dan disukai lebih dari 16 ribu pengguna Twitter.— karin novilda (@awkarin) 14 Oktober 2019
"Kasian banget yg nyindir, menunjukan kelemahannya sendiri karna mungkin takut bakal bersaing," komentar salah satu warganet.
Awkarin pun membalas komentar itu:
"Padahal diriku aja gakepikiran sampe sana... cuma kebetulan ada uang untuk bantu orang, kenapa nggak...," katanya.
Selain itu, warganet lainnya menyebutkan akun twitter yang diduga sebagai politikus yang Awkarin maksud, kemudian melampirkan sebuah utas tweet.
2 contoh kebaikan oleh 2 perempuan: 1. Awkarin & 2. Tri Mumpuni.. Yg pertama basisnya sensasi, yg ke 2 esensi. Kebaikan harus sensasional tp yg lebih penting juga esensial. Tak cukup salah 1.Budaya kita lebih suka yg pertama, meski tubuh kita butuh yg ke 2..Maksud dari tweet tersebut pun akhirnya menjadi perdebatan apakah dimaksudkan untuk menyerang Awkarin atau tidak.— Budiman Sudjatmiko (IG: budimaninovator) (@budimandjatmiko) 13 Oktober 2019