Fotokita.net - Sewaktu debat pertama pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019), Joko Widodo dengan gamblang menyebutkan Susi Pudjiastuti sebagai menteri yang berani dan nekat.
Ketika itu, Joko Widodo membanggakan atas prestasinya dalam menunjuk sembilan perempuan yang menjadi pemimpin kementerian di Kabinet Kerja 2014 - 2019.
Tentu saja, kita memaklumi julukan berani dan nekat yang disematkan pada sosok Susi Pudjiastuti.
Tapi, jelang berakhir masa tugas, Susi Pudjiastuti telah berpamitan sebagai kapasitasnya menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan era Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2015-2019.
Menteri Susi memang sudah beberapa kali berpamitan di depan awak media. Pada Rabu (9/10/2019) Menteri Susi kembali mengulanginya.
Hal ini disampaikan dalam sebuah acara di kantornya. "Ini konferensi pers bersama terakhir periode 2015-2019 saya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan," kata Susi di Gedung Mina Bahari IV, KKP, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Dalam kesempatan itu, Menteri KKP meminta semua pihak untuk tetap bekerja seperti biasa dalam penegakkan hukum dan memberantas penangkapan ikan secara ilegal alias illegal fishing yang selama ini terjadi.
Nah, siapa sih yang tak kenal dengan sosok menteri perempuan unik ini? Ia langsung mendapat tempat di hati publik dan warganet lantaran punya kebijakan tegas, menegakkan hukum penangkapan ikan secara ilegal. Tapi, siapa nyana, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pernah dapat tawaran suap senilai Rp5 triliun.
Menjadi menteri yang ingin menegakkan aturan dan melindungi kepentingan rakyat memang bukan perkara mudah. Ada sejumlah pihak yang tak nyaman dengan kebijakan baru, yang dianggap merugikan kepentingan bisnis mereka.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang lebih dikenal dengan Menteri Susi ternyata pernah mendapat tawaran Rp5 triliun agar mundur dari posisinya sebagai menteri.
Hal ini dikisahkan oleh mantan asisten Menteri Susi yang pernah bekerja dalam waktu cukup lama dengan sang menteri nyentrik.
Berikut ini kisahnya.
Selama bekerja di kabinet Jokowi, Susi Pudjiastuti dikenal sebagai menteri perempuan paling nyentrik.
Terlepas dari sikap nyentriknya, kerja tegas, integritas tinggi, dedikasi dan kejujuran yang selalu ia pertahankan di kementerian kerap membuat masyarakat angkat topi.
Lewat Menteri Susi Pudjiastuti, kabinet Jokowi bisa menghasilkan banyak prestasi terutama di bidang Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Satu contoh nyata adalah tertangkapnya banyak mafia ilegal fishing, hingga penjarahan sumber daya laut Indonesia.
Fika, mantan asisten pribadi Susi Pudjiastuti pada Januari 2018 lalu, pernah bercerita tentang sikap Susi menghadapi tawaran pembelian kebijakan.
Fika diundang dalam acara yang dibawakan oleh Glenn Fredly dan Dokter Tompi.
Fika hadir menjadi bintang tamu lewat acara Najwa Shihab yang dihadirkan di YouTube channel Najwa Shihab.
Saat diundang, Fika ditanya beberapa pertanyaan mengobrol seputar aktivitas Susi sebagai menteri.
Baca Juga: Alasan Inilah yang Menjadikan Susi Pudjiastuti Jadi Menteri Paling Berpengaruh di Jagat Twitter
Fika berujar bahwa bekerja bersama Susi Pudjiastuti merupakan pengalaman yang sangat berharga.
Dirinya banyak belajar untuk melakukan berbagai hal yang belum pernah dilakukannya.
Fika juga bercerita banyaknya pengalaman hingga cerita-cerita kelam seputar kepemimpinan Susi.
Satu di antaranya adalah ketika ada oknum tertentu yang sengaja ingin membeli kebijakan Susi Pudjiastuti untuk kepentingan bisnis.
Baca Juga: Terungkap, Alasan Gubernur Maluku Nyatakan Perang Terhadap Menteri Susi Pudjiastuti
Fika bercerita hal itu terjadi ketika awal kepemimpinan Susi Pudjiastuti di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Penangkapan kapal asing hingga penegakan hukum ilegal fishing yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan membuat banyak pihak yang sebelumnya untung jadi merugi.
Sehingga pada akhirnya ada oknum yang sengaja ingin membeli kebijakan bahkan meminta agar Susi Pudjiastuti mundur dari jabatannya sebagai menteri.
Tak tanggung-tanggung, Susi Pudjiastuti disebut bakal terima Rp 5 Triliun bila menyanggupi tawaran itu.
"Gua pernah denger nih, baca di media, katanya Bu Susi itu pernah diminta mundur nanti mau dibayar sekitar Rp 50 sekian sekian lah," ujar Glenn membuka percakapan.
"Rp 5 T (Triliun)," ujar Fika kepada keduanya.
"Nah iya tuh Rp 5 T (triliun)," timpal Tompi.
Fika pun membuka dan menceritakan kronologi kejadian.
"Jadi sebenarnya orang tersebut, yah oknum lah ya, ya itu," kata Fika menjelaskan.
"Wah, bentar, gue curiga kayaknya gue tahu nih ya orangnya," timpal Tompi lagi mendengar cerita Fika.
Fika hanya tersenyum saat keduanya mulai memberi kode agar Fika membuka nama pelaku tersebut.
"Iya cuma nggak mau ngomong aja ya dianya (Fika)," komentar Glenn menambahi.
"Nah. tapi masih dengan jumlah yang sama, sebenarnya itu (kasusnya lebih ke arah) ingin membeli kebijakan pemerintah yang lama, atau yang dulu-dulu, (dalam) prakteknya adalah untuk membeli kapal-kapal asing agar bisa masuk dan ilegal fishing" ujar Fika.
Fika menjelaskan bahwa kegiatan kong-kalikong semacam itu sebenarnya sangat biasa sebelum Susi Pudjiastuti menjabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Dulu itu, seolah-olah tindakan itu tuh sangat awam, jadi ya tekanan yang sama itu kami hadapi sekarang," tambah Fika.
Dalam cerita selanjutnya, Fika juga menceritakan tentang tawaran untuk dirinya agar bisa melunakkan hati Susi untuk tindakan ilegal fishing.
"Kan ada gitu kan suka gitu, biasanya tuh ajudannya yang dideketin terus suka diminta, soalnya bos itu kadang kan manut, mendengarkan apa kata ajudan," ujar Tompi.
"Ada sih yang gitu, dulu aku pernah, dan dia bilang 'Fik, kalau aku bisa masuk biasanya kamu bakal aku kasih Rp 50 M'," jelas Fika.
Tetapi pada akhirnya, Fika memilih untuk tidak melakukan hal itu karena teringat janjinya kepada Susi dan timnya.
Fika mengatakan bahwa integritas dan kejujuran itulah yang sebenarnya melebihi jumlah uang yang selama ini ditawarkan kepadanya.
"Gimana ya, uang itu bisa dicari, tapi kalo integritas, kejujuran, itu itu kan yang susah dicari, didapetin" ujar Fika.
Simak video Fika selengkapnya berikut ini:
(Ignatia)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kisah Susi Pudjiastuti Ditawari Uang Rp 5 T Agar Mundur, Jual Beli Kebijakan, Oknum Pelaku Dibahas.