Follow Us

MPR Akhirnya Putuskan Jadwal Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang Baru Berubah. Apa Penyebabnya?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 09 Oktober 2019 | 08:11
Pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin menjanjikan kabinetnya diisi orang-orang muda.
Kompas.com

Pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin menjanjikan kabinetnya diisi orang-orang muda.

Fotokita.net - Setelah wacana majunya waktu pelantikan Joko Widodo atau Jokowi sebagai Presiden RI periode 2019 - 2024 ramai dibahas hingga ditolak oleh KPU, pihak Istana dan Projo pun menyampaikan klarifikasi.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah meminta agar pelantikan presiden periode 2019-2024 dimajukan sehari menjadi 19 Oktober.

"Tentunya Presiden memahami tentang ketatanegaraan. (Yang) menyampaikan kan bukan dari Istana. Sehingga (permintaan) itu tidak ada," ujar Pramono.

Budi Arie juga meluruskan pernyataannya. Ia mengatakan, usul untuk mempercepat pelantikan dari 20 Oktober menjadi 19 Oktober itu justru datang dari Projo.

Usul itu disampaikan saat Projo dan sejumlah pimpinan organisasi relawan bertemu Jokowi di Istana.

Baca Juga: Rapat Kabinet Terakhir, Para Menteri Jokowi Ini Tertangkap Kamera Mencatat di Buku Kecil. Tapi, Ada Satu Menteri Pakai Gadget Keren...

Presiden Jokowi menuangkan air mineral ke gelas Kiai Maruf Amin
medan.tribunnews.com

Presiden Jokowi menuangkan air mineral ke gelas Kiai Maruf Amin

"Kami mengusulkan kepada Presiden Jokowi soal pelantikan 19 Oktober 2019. Beliau senyum- senyum saja. Kita semua memahami bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang taat aturan dan konstitusi. Kami berharap dan yakin KPU cukup bijak dalam hal ini," kata Budi Arie.

Budi mengusulkan pelantikan jadi hari Sabtu 19 Oktober karena meyakini pada tanggal itu akan lebih banyak masyarakat yang datang mengawal pelantikan Jokowi-Ma'ruf di gedung MPR.

"Tanggal 19 Oktober 2019 jatuh pada hari Sabtu. Keluarga Indonesia sedang santai. Kami yakin jutaan rakyat akan mengawal Pelantikan Presiden," ujar Budi.

Berbeda dengan hari Minggu 20 Oktober, dimana sebagian masyarakat ingin menjalankan ibadah dan berolahraga di Car Free Day. Budi memastikan tidak ada alasan politis apapun dengan usulan ini, hanya pertimbangan kepraktisan masyarakat saja.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest