Aksi Mahasiswa Berujung Rusuh, Menkumham Yasonna Laoly Tuduh Ada Penunggang Gelap. Benarkah Kelompok Ini Jadi Dalangnya?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 25 September 2019 | 11:32
 
Kondisi tol Pejompongan yang terbakar akibat kerusuhan di depan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu pagi (25/9/2019).
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Kondisi tol Pejompongan yang terbakar akibat kerusuhan di depan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu pagi (25/9/2019).

Betul saja, sekelompok orang itu menyebut diri mereka sebagai anarko sindikalis.

Para anarko sindikalis berpendapat bahwa serikat buruh merupakan kekuatan yang potensial untuk menuju kepada revolusi sosial, menggantikan kapitalisme, dan negara dengan tatanan masyarakat baru yang mandiri dan demokratis oleh kelas pekerja.

Baca Juga: Bukan dari Cukong Ataupun Konglomerat, Uang Buat Aksi Mahasiswa Turun ke Jalan Didapat dengan Cara Ini. Kini, Jumlahnya Sudah Lebih dari Rp 100 Juta!

Aksi massa unjuk rasa di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung berakhir ricuh, Selasa (24/9/2019). Massa aksi unjuk rasa masih bertahan meski polisi telah memukul mundur dengan menembakan gas air mata hingga water cannon.
KOMPAS.COM/AGIE PERMADI

Aksi massa unjuk rasa di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung berakhir ricuh, Selasa (24/9/2019). Massa aksi unjuk rasa masih bertahan meski polisi telah memukul mundur dengan menembakan gas air mata hingga water cannon.

Gerakan ini pertama kali muncul di Eropa pada abad ke-20. Sekumpulan orang itu percaya bahwa serikat buruh bisa menjadi kekuatan revolusioner untuk menggantikan sistem kapitalisme.

Berangkat dari kepercayaan itulah, mereka berjuang untuk menghapuskan sistem kerja upah dan memperjuangkan perebutan alat produksi. Bukan hanya di Indonesia, gerakan ini juga populer di banyak negara lainnya.

Baca Juga: Terbelah Jadi Dua Kubu Soal RUU KPK, Tapi Aksi Mahasiswa di Depan DPR Punya Tuntutan yang Sama. Lihat Foto-foto Demo Ribuan Mahasiswa Kita!

Anggota polisi saat memukul mundur demonstran yang melakukan aksi unjuk rasa di Bandung, Selasa (24/9/2019) malam.
KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI

Anggota polisi saat memukul mundur demonstran yang melakukan aksi unjuk rasa di Bandung, Selasa (24/9/2019) malam.

Anarko sindikalis memiliki prinsip-prinsip, yakni solidaritas kaum pekerja, aksi langsung, dan swa-kelola kaum pekerja. Solidaritas kaum pekerja bermakna bahwa mereka percaya bahwa semua pekerja, apapun gender dan sukunya, berada dalam situasi yang sama atau serupa dalam kaitannya dengan majikan atau pimpinan.

Oleh karena itu, untuk membebaskan diri, segenap pekerja harus saling mendukung satu sama lain di dalam konflik kelas yang mereka hadapi.

Baca Juga: Pakai Cara Ini, Masyarakat Kumpulkan Uang Buat Beri Dukungan Mahasiswa Turun ke Jalan. Akankah Tuntutan Mereka Dikabulkan?

Kelompok ini pun percaya terhadap metode aksi langsung—aksi yang secara langsung memperoleh keuntungan, sebagai lawan dari aksi tak langsung, seperti memilih perwakilan untuk duduk dalam pemerintahan—akan membebaskan ketertindasan mereka. (Kompas.com/Wartaekonomi)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular