"Apa yang mereka bicarakan saat itu? Saya rasa, untuk bertahan hidup, Anda harus selalu kembai menjadigadis muda pada umumnya: saling mengepang rambut, tertawa, dan mencari cara menghadapi kegilaan yang terjadi," kata Brooks.
Sejauh yang kita tahu, tak ada di antara perempuan muda itu yang akhirnya benar-benar keracunan makanan. Namun kisah mereka nyaris tidak terdokumentasikan. Jika bukan karena Wölk, kita mungkin tak akan pernah mengetahuinya.
Sepertinya, Wölk adalah satu-satunya pengecap makanan Hitler yang selamat.
Saat pasukan Rusia mengepung Jerman, seorang letnan menyelundupkan Wölk di kereta yang ditumpangi pimpinan Nazi, Joseph Goebbels, yang tengah menuju Berlin.
Diperkirakan, seluruh pengecap makanan Hitler tewas ditembak pasukan Soviet, kecuali Wölk.
Membuat suatu komedi atas kejadian itu bisa berujung pada sesuatu yang dihindari, kata Brooks. Orang-orang bertanya padanya apakah tertawa diperbolehkan selama teater berlangsung. Ada pula yang menolak menyaksikan drama tersebut.
"Beberapa orang menyebut tak ingin menonton karena kita menertawakan sesuatu yang keji. Tapi jika Anda menyaksikan teater itu, Anda akan menyadari bahwa kami tidak menertawakannya.
"Kami tidak bersekongkol dengan Hitler. Kami sebenarnya tidak menyukainya!" kata Brooks bercanda. Ia tak percaya perlu menjelaskan hal itu.