Follow Us

Kata Sang Abang, Retina Mata Kanan Thareq Habibie Memang Sudah Rusak Karena Penyakit Ini. Yuk, Ketahui Lebih Jauh Biar Enggak Termakan Hoaks!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 14 September 2019 | 08:09
Thareq Kemal Habibie
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani

Thareq Kemal Habibie

Fotokita.net - Secara umum glaukoma terbagi menjadi glaukoma primer dan glaukoma sekunder. Glaukoma primer biasanya terjadi tanpa diketahui penyebab pastinya.

Namun kemungkinan besar adalah faktor keturunan.

Sebaliknya, glaukoma sekunder bisa diketahui penyebabnya.

Baca Juga: Mendiang BJ Habibie Donorkan Kornea Mata untuk Thareq, Ilham Habibie Bantah Kabar Itu. Sebab, Mata Thareq Rusak Karena Penyakit Ini...

Misalnya akibat trauma (kecelakaan), katarak yang terlalu tebal, tumor, diabetes, dan penggunaan obat-obatan yang mengandung stereoid.

Sebuah kabar beredar bahwa mata kanan anak Bacharuddin Jusuf Habibie, Thareq Kemal Habibie rusak sejak 12 tahun silam. Dalam kabar itu, Hasri Ainun Besari disebut sempat ingin mendonorkan kornea mata untuk Thareq.

Bahkan, Habibie juga disebut telah mendonorkan kornea matanya sebelum dikebumikan. Namun kabar tersebut dibantah oleh putra bungsu Habibie, Ilham Akbar Habibie.

Inilah Jenis-Jenis Glaukoma 'Si Pencuri Penglihatan' yang Perlu Kita Ketahui
Moh Habib Asyhad

Inilah Jenis-Jenis Glaukoma 'Si Pencuri Penglihatan' yang Perlu Kita Ketahui

Ilham Akbar Habibie mengatakan bahwa penyakit yang diderita Thareq Kemal Habibie adalah glaukoma. Penyakit ini disebabkan oleh gejala gula yang tinggi sehingga merusak retina mata.

"Pertama penyakit yang diderita Thareq adek saya adalah glaukoma. Glaukoma adalah penyakit yang merusak retina," ujar Ilham saat ditemui di kediamannya Habibie di jalan Patra, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019).

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Darwis Triadi Sukses Rayu Mendiang BJ Habibie Mengganti Kamera Leica Kesayangannya dengan Merek Ini...

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan bendera Indonesia kepada anak almarhum Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie, Thareq Habibie dan Ilham Habibie usai upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019). BJ H
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan bendera Indonesia kepada anak almarhum Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie, Thareq Habibie dan Ilham Habibie usai upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019). BJ H

Dia mengatakan retina mata yang rusak tidak bisa diganti lagi. Dengan penjelasan tersebut, dia memastikan kabar yang beredar di media sosial adalah hoaks.

"Jadi kalau bahasa now, namanya hoaks, Jadi enggak mungkin, memang tidak bisa ditolong, itu memang harus dengan cara yang lain tapi belum ditemukan," ucap dia.

Baca Juga: Sebut Kabar Donor Kornea Mata BJ Habibie untuk Thareq Sebagai Berita Hoaks, Ilham Habibie Jelaskan Secara Gamblang Penyebab Rusaknya Mata Sang Adik

Thareq Habibie saaat menemani ayahnya BJ Habibie menjenguk mendiang Ani Yudhoyono.
Twitter/@AndiArief__

Thareq Habibie saaat menemani ayahnya BJ Habibie menjenguk mendiang Ani Yudhoyono.

Disebutkan risiko tertinggi terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun. Tetapi, glaukoma juga bisa terjadi pada bayi dan anak-anak karena gangguan perkembangan organ mata.

Untuk mengenali glaukoma pada bayi dapat dikenali melalui pengamatan terhadap bentuk bola mata bayi.

Ciri-ciri glaukoma kongenital (glaukoma pada bayi) adalah bola mata lebih lebar, mata berair, dan pandangannya tidak fokus.

Baca Juga: Cerita Ilham Habibie Kenapa Dirinya Tak Lancar Bahasa Indonesia, Tapi Jadi Mandiri Berkat Sosok Ini...

Putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie  saat menyampaikan keterangan pers perihal kondisi ayahnya yang dirawat di RSPAD Gatot Subroto.
KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM

Putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie saat menyampaikan keterangan pers perihal kondisi ayahnya yang dirawat di RSPAD Gatot Subroto.

Jika tekanan bola mata yang tinggi ditemukan lebih cepat, kemungkinan besar glaukoma masih bisa dikendalikan dengan terapi obat-obatan.

Pengendalian lainnya bisa dilakukan dengan laser glaukoma. Jika glaukoma ternyata lebih parah, maka penanganannya dilakukan dengan operasi.

Proses perburukan pada setiap penderita glaukoma berbeda.

Tergantung pada tingginya tekanan bola mata dan kerusakan yang diakibatkannya. Karena itu sekali lagi, lebih cepat lebih baik untuk mendeteksi kondisi tidak normal tekanan bola mata.

Jika sudah terjadi kerusakan saraf, operasi glaukoma dilakukan bukan untuk memperbaiki saraf tersebut. Namun untuk mengontrol dan mengendalikan tekanan bola mata yang terlalu tinggi.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Darwis Triadi Sukses Rayu Mendiang BJ Habibie Mengganti Kamera Leica Kesayangannya dengan Merek Ini...

Sehingga perburukan penglihatan dapat dicegah dan kerusakan saraf mata tidak bertambah berat. Karena itu, penderita glaukoma memang harus berhubungan dengan dokter mata seumur hidupnya.

“Mirip dengan penderita hipertensi dan diabetes yang harus mengontrol makanan dan minum obat seumur hidup, jika terkena glaukoma juga sama, mereka harus menjalani terapi kontrol seumur hidup,” kata dr. Zeiras Eka Djamal, SpM, dari Jakarta Eye Center Kedoya, Jakarta Barat.

Bagi kita yang tidak memiliki faktor risiko seperti diabetes misalnya, tidak bisa mengupayakan apapun untuk menjaga agar tekanan bola mata tetap normal. Satu-satunya cara menjaganya adalah dengan pemeriksaan tekanan mata berkala. (Moh Habibs Asyad/Intisari Online)

Source : Intisari Online

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest