Follow Us

Kabut Asap Ancam Kesehatan Warga Malaysia, Mengapa Pemerintah Belum Juga Rilis Daftar Perusahaan dengan Lahan yang Terbakar?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 13 September 2019 | 14:20
Kondisi ruas Jalan Banda Aceh - Meulaboh di kawasan Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, yang diselimuti kabut asap akibat kebaran lahan dan hutan gambut, Selasa (30/07/2019). Sebanyak lima siswa MTsN 1 Aceh Barat mengalami pingsan dan sesak napas akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan gambut.
KOMPAS.com/RAJA UMAR

Kondisi ruas Jalan Banda Aceh - Meulaboh di kawasan Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, yang diselimuti kabut asap akibat kebaran lahan dan hutan gambut, Selasa (30/07/2019). Sebanyak lima siswa MTsN 1 Aceh Barat mengalami pingsan dan sesak napas akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan gambut.

Fotokita.net - Merujuk sejumlah pemberitaan media setempat, kualitas udara di Penang, Malaysia saat ini masuk kategori tidak sehat. Otoritas setempat pun menerbitkan panduan khusus menghadapi kabut asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan.

Kantor berita Reuters melansir, ratusan sekolah di negara bagian Sarawak diliburkan karena kabut asap.

Di Malaysia sendiri, sejumlah warga bercerita dampak asal yang mereka rasakan.

Baca Juga: Asap Kebakaran Hutan dari Indonesia Makin Parah, Malaysia Liburkan Ratusan Sekolah. Bagaimana Nasib Hubungan Indonesia - Malaysia?

Kabut asap terlihat di atas langit kota Kuching, ibu kota negara bagian Sarawak, Malaysia, pada Senin (9/9/2019).
AFP / ABDUL HAKIM

Kabut asap terlihat di atas langit kota Kuching, ibu kota negara bagian Sarawak, Malaysia, pada Senin (9/9/2019).

Meenakshi Raman, warga Penang, Malaysia, di antaranya yang menyatakan makin khawatir pada asap karhutla yang menyelimuti langit kotanya.

Meenakshi, yang merupakan pimpinan lembaga pemerhati lingkungan Sahabat Alam Malaysia, mengatakan cemas kabut asap bakal berdampak pada kesehatan anak-anaknya.

"Asap ini buruk, sudah berapa minggu seperti ini di Penang," ujar Meenakshi saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (12/09).

Baca Juga: Kata Menteri Ini Kebakaran Hutan dan Lahan Disebabkan Oleh Manusia, Mengapa Pemerintah Selalu Gagal Mengantisipasinya?

"Penglihatan kurang, kabur betul. Keluarga ada yang bilang mata pedih, perut iritasi, terutama mereka yang punya asma."

"Kami bimbang atas kesehatan anak-anak, kami tinggal dekat pantai, selalu pergi ke pantai tapi sekarang takut karena asap," tuturnya.

Source : BBC Indonesia

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest