Follow Us

Akui Ada Dualisme dalam Kewenangan, BJ Habibie Pernah Setujui Batam Jadi Pusat Kasino. Asalkan...

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 12 September 2019 | 08:04
Jembatan Barelang, salah satu penanda yang megah di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Robert Lie

Jembatan Barelang, salah satu penanda yang megah di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Fotokita.net - Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie memang dikenal sebagai tokoh dirgantara Indonesia dengan sederet prestasi menterengnya. Hingga akhir hayatnya, ia pun terus berupaya membangun pesawat terbang karya anak bangsa, salah satunya lewat proyek pesawat R80.

Prestasi Habibie rupanya bukan hanya berkutat pada dunia dirgantara. Semasa hidupnya, banyak hal yang telah diperbuat Presiden ketiga RI ini, terutama terhadap pembangunan di Batam, Kepulauan Riau.

BJ Habibie, begitu panggilan akrabnya menginginkan Batam tumbuh pesat pembangunannya dan mampu menyaingi negara tetangga, yakni Singapura.

Baca Juga: Tinggalkan Jabatan Ahli Pesawat di Jerman, BJ Habibie Pulang Kampung. Sayang, Ia Tak Akan Pernah Melihat Pesawat Bikinannya Mengudara di Angkasa Nusantara

Batam
tribunbatam.id

Batam

Bahkan dalam kunjungannya belum lama ini ke Batam, BJ Habibie sempat berpesan dan menginginkan pengelolaan Batam kembali pada konsep awal.

Hal ini menjadi solusi penting untuk menyelesaikan kisruh dualisme kewenangan yang terjadi di Batam saat ini antara BP Batam (Otorita Batam) dengan Pemko Batam, demi pengembangan Batam yang lebih baik.

Baca Juga: Foto-foto Kenangan BJ Habibie dan Pesawat Terbang Kebanggaan Kita. Salah Satunya, Foto dengan Baju Safari dan Tiga Bolpoin di Sakunya

Kota Batam
batambandit.com

Kota Batam

Dia menceritakan ide pengembangan Batam pertama kali dicetuskan oleh Soeharto, sebelum menjadi Presiden. Saat ada konfrontasi dengan Malaysia, Soeharto ditugaskan di Batam.

Pulau tidak berpenghuni ini letaknya berdekatan dengan Singapura, yang menjadi pusat lalu lintas perdagangan. Dan ketika Soeharto menjadi Presiden, Soeharto ingin Batam bisa menyaingi Singapura.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest